Barisan.co – Jerawat adalah gangguan pada kulit yang umum diderita oleh semua orang. Khususnya bagi kita yang tinggal di daerah tropis. Iklim panas dan lembab membuat kulit rentan dehidrasi dan rusak.
Masih ada banyak penyebab timbulnya jerawat. Kalau kamu ingin mengatasi jerawat sebaiknya kenali dulu penyebabnya baru obati. Jangan sembarangan mengobatinya dengan produk yang dijual bebas di pasaran. Alih-alih ingin sembuh, jerawatmu justru bisa bertambah parah.
Berikut lima penyebab jerawat dan cara mengatasinya.
- Tidak Cocok Air
Lebih dari 85% air di perkotaan tercemar sabun dan sampah. Sebuah universitas di Nottingham, Inggris pernah meneliti dampak tercemarnya air di kota tersebut. Hasilnya 7.500 anak usia sekolah menderita eksim. Artinya kualitas air yang buruk bisa menimbulkan berbagai permasalahn kulit, termasuk jerawat.
Air yang mengandung bakteri, zat kimia, dan mineral tinggi seperti seng, besi, magnesium, tembaga, dan timah bisa menyumbat pori-pori dan mengiritasi kulit. Jadi kalau kamu berjerawat bisa jadi karena tidak cocok air.
Coba gunakan air minum untuk cuci muka selama satu minggu. Jika kulitmu menjadi tenang, artinya kualitas air di tempat tinggalmu buruk. Solusinya, kamu bisa terus menggunakan air minum atau memasang filter air. Dengan begitu jerawat di wajahmu bisa teratasi.
2. Perubahan Cuaca
Udara panas memicu kulitmu berkeringat lebih, dehidrasi dan melebarnya pori-pori wajah. Kemudian kulit akan iritasi, bakteri dan kotoran masuk ke folikel rambut sehingga menimbulkan peradangan. Paparan sinar ultraviolet (UV) pada musim panas juga tidak baik bagi kulit. Solusinya kamu harus menggunakan pelembab atau sunscreen untuk melindungi kulit kamu agar tetap terhidrasi.
3. Gangguan Hormon
Hormon dapat menyebabkan munculnya jerawat. Hormon penyebab jerawat di antaranya androgen dan estrogen. Peningkatan hormon androgen yaitu testosteron memicu kelenjar minyak untuk memproduksi minyak secara berlebih. Efeknya, tersumbatnya pori-pori kulit yang memicu timbulnya jerawat.
Penyebab meningkatnya hormon androgen adalah pubertas, kehamilan, dan komsumsi obat atau pil KB jenis tertentu.
Kemudian hormon estrogen yang rendah dapat menyebabkan jerawat. Penurunan hormon ini terjadi karena menstruasi, penyakit ginjal, perimeopause, anoreksia dan olahraga yang berlebihan.
Guna mengatasi gangguan hormon ini terapkan pola hidup sehat, olahraga dan kelola stres dengan baik.
4. Makanan
Makanan juga bisa memicu jerawat loh! Selebgram dan Youtuber Gita Savitri Devi pernah mengatasi jerawat dengan berobat ke banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Lalu ia mendapatkan saran untuk diet golongan darah. Cara tersebut ia terapkan dan berhasil mengatasi jerawatnya.
Diet golongan darah untuk mengatasi jerawat dikembangkan oleh dokter Peter J. D’Adamo. Ia menyebutkan dalam bukunya yang berjudul “Eat Right 4 Your Type” bahwa setiap makanan yang dikonsumsi dapat berinteraksi secara kimiawi dengan golongan darah.
Meski pendapat dokter Peter masih perlu diteliti lebih lanjut, apa salahnya jika kamu coba. Siapa tahu jerawat kamu bisa sembuh. Berikut panduan diet golongan darah menurut dokter Peter.
Golongan Darah O
Nenek moyang orang yang bergolongan darah O adalah pemburu yang memakan apapun yang mereka buru saat itu. Sehingga mereka yang bergolongan darah O sangat mudah mencerna daging. Dokter Peter menganjurkan orang bergolongan darah O untuk konsumsi makanan tinggi protein dari daging seperti daging sapi, domba, rusa, dan kambing.
Makanan yang perlu dihindari golongan darah O adalah ikan lele, salmon, kaviar, gurita, ikan asin, barakuda, kerang, daging angsa, daging babi, bayam, kol, jagung, kembang kol, kentang, terong, kecambah, jamur, sayuran acar, kacang mete, kacang tanah, minyak jagung, lada, kayu manis, vanili, pala, cuka, kecap, mayonaise, teh, kopi, dan minuman beralkohol.
Golongan darah O juga sangat disarankan untuk mengurangi stres, kecemasan dan penyalahgunaan obat.
Golongan Darah A
Orang bergolongan darah A dapat dengan mudah mencerna sayuran dan karbohidrat, tapi kesulitan mencerna protein hewani dan lemak.
Beberapa makanan yang perlu dihindari atau konsumsi terbatas adalah daging sapi, daging babi, daging domba, susu sapi, kentang, ubi, kol, terong, tomat, paprika, jamur, kacang, melon, jeruk, stroberi, mangga, ayam, kalkun, bebek, daging rusa, ikan lele, roti, gandum, gula halus, minyak zaitun, dan bahan-bahan buatan.
Golongan darah A sangat dianjurkan untuk melakukan meditasi, yoga, taichi, dan senam pernapasan.
Golongan Darah B
Orang dengan golongan darah B memiliki sistem imun yang kuat, sistem pencernaan yang toleran dan memiliki pilihan diet yang fleksibel. Tapi golongan darah B berasal dari suku nomaden kuno yang kebutuhan makannya spesifik.
Pemilik darah B sangat baik mengonsumsi susu. Makanan yang perlu dihindari adalah jagung, mie Jepang (soba), kacang tanah, biji wijen, labu, lobak, tomat, alpukat, kelapa, buah kaktus, belimbing, kesemek, es krim, keju, ayam, burung, bebek, angsa, puyuh, jeroan, daging kuda, daging babi, dan penyu. Jika konsumsi makanan tersebut bisa memicu pertambahan berat badan dan menimbulkan jerawat bagi orang bergolongan darah B.
Golongan Darah AB
Golongan darah AB bisa menggabungkan diet golongan darah A dan B sekaligus. Tapi golongan darah AB memiliki asam lambung yang rendah sehingga mereka kesulitan dalam mencerna daging.
Untuk itu, orang yang bergolongan darah AB harus menghindari daging merah, khususnya daging asap dan olahan karena dapat memicu kanker lambung. Kemudian minyak zaitun, minyak wijen, alkohol dan kafein.
Makanan yang sangat baik dikonsumsi oleh golongan darah AB adalah brokoli, kembang kol, seledri, tahu, seafood, sayuran hijau, anggur, ceri, produk susu, dan semua makanan berbahan gandum.
5. Penggunaan Masker
Banyak yang mengeluh berjerawat saat pandemi. Padahal selama pandemi jarang terpapar sinar UV dan polusi. Penyebabnya bisa stres, udara rumah, dan penggunaan masker yang terlalu lama.
Masker yang digunakan terlalu lama mengandung bakteri. Untuk itu kamu perlu mengganti masker setiap tiga jam sekali. Dengan begitu kulit kamu akan terhindar dari masalah jerawat.
Mengatasi jerawat memang perlu kesabaran yang tinggi. Kalau kamu kesulitan menemukan penyebab jerawatmu dan sudah mencoba berbagai hal tapi gagal, coba konsultasi ke dokter spesialis kulit. Dokter akan memeriksa jenis kulitmu apa, mengindentifikasi penyebabnya dan memberikan resep yang cocok untukmu.
Tapi yang lebih penting dari mengatasi jerawat adalah menerima diri kamu apa adanya. Terima fisikmu, wajahmu bahkan jerawat-jerawatmu. Dengan begitu kamu akan mencintai diri kamu apa adanya dan bisa menjalani hidup dengan bahagia.
Diskusi tentang post ini