Indonesia dan Singapura umumkan kasus kematian pertama akibat varian Omicron.
BARISAN.CO – Banyak yang menyangka jika Omicron tidak berbahaya. Pasalnya hingga kemarin, tidak ada laporan kematian akibat varian baru SARS-CoV-2 ini di Indonesia.
Namun, tampaknya anggapan itu salah. Hari ini, Sabtu (22/1/2022) Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengumumkan dua pasien Covid-19 varian Omicron meninggal dunia.
Ini menjadi kasus pertama kematian akibat Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Kedua pasien tersebut meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan di RSPI Sulianti Saroso, serta memiliki komorbid.
“Gejala berat (kedua pasien Covid-19) ini. Mengeluh sesak napas,” ungkap dr. Nadia seperti dikutip dari Detik.com.
Saat ini jumlah kasus Omicron telah mencapai 1.161. Nadia mengungkapkan, kasus Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Angkanya mencapai 831 kasus.
Paling banyak berasal dari Arab Saudi, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI). Di urutan kedua berasal dari Turki.
Sementara transmisi lokal berjumlah 282 dan 48 lainnya belum diketahui asal penularannya.
Kematian Pertama Omicron di Singapura
Tak hanya Indonesia, pemerintah Singapura juga melaporkan kasus kematian pertama akibat Omicron.
Kasus kematian tersebut terjadi pada seorang wanita berusia 92 tahun yang tertular Omicron dari keluarganya.
Wanita tersebut juga belum melakukan vaksinasi, tapi tidak memiliki riwayat medis yang diketahui.
Per Jum’at (20/1/2022), Singapura mencatat lebih dari 15.000 kasus Covid-19 dalam sehari. Ini terjadi setelah gelombang Omicron melanda. [ysn]