Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Esai

Wawancara Eksklusif dengan Gubernur yang Menolak Menyambut Puan Maharani

:: Edhie Prayitno Ige
13 Februari 2022
dalam Esai
Menyambut Puan Maharani
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

HUJAN masih terus mengguyur Semarang. Saya masih asyik berpikir cara membeli pakan kucing karena tak punya duit yang cukup.

Tiba-tiba telepon saya yang kuotanya mau habis berdering.

“Saya nggak mau tahu, pokoknya hari Minggu hasil wawancara Eksklusif dengan Gubernur itu harus sudah tayang,” suara tegas terdengar.

Demi pakan kucing, akhirnya saya sanggupi untuk wawancara itu.

BACAJUGA

ning maharani

“Ning Maharani” Julukan Puan Maharani Saat Silaturahmi Para Gawagis Jatim

16 Juni 2022
soekarno dan puan maharani

Sukarno dan Puan Maharani: Refleksi atas Kekuasaan Oligarki di Indonesia

7 Juni 2022

Paginya saya sudah berhadapan dengan sang gubernur.

“Selamat siang mas. Terpaksa saya yang gak seneng dengan sampeyan berkorban untuk wawancara,” saya membuka percakapan.

“Mbok ya sudah. Kita hapus segala kebencian antara kita. Saya juga berkorban bersedia diwawancarai. Ayo kita tatap hari esok tanpa dendam,” jawabnya.

“Gini mas. Ada keluhan mbak Puan yang kecewa kunjungannya nggak sampeyan sambut. Bisa dijelaskan alasannya?” hati-hati saya bertanya.

“Jawaban yang untuk ditulis adalah karena tak ada kewajiban seorang gubernur untuk menyambut kunjungan Dinas. Nggak ada ketentuan undang-undangnya. Lagi pula saya lebih fokus ngurusi rakyat saya di wilayah kerja saya kan? Bagi politisi negarawan, ngurusi rakyat itu lebih penting dibanding ngurusi pejabat, meski ia adalah atasan,” katanya sambil tersenyum.

“Nah itu yang untuk ditulis. Kalau yang faktual sebenarnya kenapa mas?” saya mengejar.

“Hahaha. Cerdas. Saya malas aja. Lha pesaing calon presiden kok. Lagian lebih enak mainan slot online, hati terhibur,” katanya.

“Kok sampeyan yakin pesaing calon presiden? Kan juga belum pernah dideklarasikan?” saya membantah.

“Lha wong ketok cetha wela-wela. Mulai bagi-bagi beras dengan kantong bergambar dirinya dan pesan ke kader bahwa itu beras darinya. Padahal beras itu ya dari sumbangan-sumbangan. Trus kunjungan-kunjungan itu kan juga gak ada dampaknya bagi rakyat. Coba lihat wilayah yang dikunjungi apa kemudian autosejahtera?” jelasnya.

“Lha sampeyan sendiri memang ada rencana maju di kompetisi pilpres?” saya bertanya dengan menatap matanya secara penuh.

“Lho lha piye to? Saya itu sampai mengorbankan staf tim media wakil saya atau wakil gubernur untuk tak bikin konten tentang kegiatan wagub. Semua hal yang bisa mendongkrak popularitas sudah saya tempuh lho,” katanya.

“Termasuk membayar lembaga survey?” saya mengejar.

“Lha iyalah. Tapi jangan pakai istilah membayar ya. Pakai aja istilah konsultasi,” jawab mas Gubernur ini.

“Trus semua beaya mendongkrak popularitas itu dengan dana pos apa mas?” saya mengejar.

“Kan ada dana Operasional dan publikasi. Bisa dipakai itu. Toh yang dipublikasikan adalah kegiatan gubernur bukan calon presiden,” katanya.

“Nah, saya sekarang sampai tahap kesimpulan. Artinya sampeyan yang wegah njemput itu juga sibuk mendongkrak popularitas dengan APBD dan yang jengkel karena tak dijemput itu juga ndongkrak popularitasnya dengan anggaran negara plus model injak kaki kader di daerah ya. Oke deh mas, matur nuwun sudah kersa saya wawancara. Tapi nyuwun sewu saya mau mbungkus camilan ini untuk kucing saya,” saya menjawab sambil mengambil beberapa potong ayam goreng yang saya pastikan bukan ayam kampung.

“Jangan lupa, nulisnya yang di depan tadi tok ya. Nggak usah nulis sampai detail obrolan kita ini,” ia berpesan.

Saya tak mengiyakan tapi juga tak menolak. Toh saya juga nggak menulis detail pertemuan kami Minggu pagi ini. Saya tak menulis warna dan model bajunya, cewek manis yang mendampinginya dan dia sebut sebagai tim humasnya. Saya juga tak merinci berapa pengeluaran negara untuk memberi suguhan pada saya.

Saat hendak berpamit, saya melihat ada tiga dewa turun dari langit. Ia menjemput dan membwa saya terbang. Sampai diatas rumah, saya dijatuhkan begitu saja.

“Gedebuk, grobyak!” Saya terjatuh dari kasur. Tapi saya bersyukur ternyata tugas wawancara itu hanya mimpi. Pun juga hasil wawancaranya. Jadi saya bisa menulis lebih detail. [Luk]

Editor: Lukni
Topik: Puan MaharaniSatire
Edhie Prayitno Ige

Edhie Prayitno Ige

Bapak satu anak penyuka anggrek gratisan

POS LAINNYA

kasus polisi tembak
Esai

Surat Kepada Jokowi: Kasus Polisi Tembak Adalah Penghinaan Terhadap Rakyat

5 Agustus 2022
Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Esai

Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

1 Juni 2022
Habibie ke Jerman
Esai

Alasan Habibie Ngotot Kuliah ke Jerman

3 Februari 2022
menurut nurcholish madjid
Esai

Dari Cak Nur Tentang Adab Beda Pendapat

1 Februari 2022
Habibie untold story
Esai

Saat Habibie Remaja Tetanggaan dengan Pak Harto

1 Februari 2022
Determinasi Diri  Kala Pandemi Menghampiri
Esai

Determinasi Diri Kala Pandemi Menghampiri

27 Januari 2022
Lainnya
Selanjutnya
Implementasi Ekosistem Produk

Pentingnya Implementasi Ekosistem Produk Agar Pelanggan Makin Nempel

Sederet Berita Hoaks Viral, Salah Satunya Kabar dari Kapolda Jateng yang tahan 64 warga Wadas

Sederet Berita Hoaks Viral, Salah Satunya Kabar dari Kapolda Jateng yang tahan 64 warga Wadas

TRANSLATE

TERBARU

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
kandungan surat al ashr

Kandungan Surat Al Ashr, Memaknai Sebuah Waktu di Dunia

8 Agustus 2022
APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

8 Agustus 2022
pergerakan ekonomi lomba burung kicau

Ikut Sertakan Burung Andalannya, Anies: Ada Pergerakan Ekonomi di Kompetisi Lomba Kicau Burung

7 Agustus 2022
pemyair pemulung

Penyair Pemulung di Hari Kemerdekaan

7 Agustus 2022
surga di matamu

Surga Di Matamu – Puisi Joe Hasan

7 Agustus 2022
Mei Shin

Sepenggal Riwayat Mei Shin – Cerpen Risen Dhawuh Abdullah

7 Agustus 2022

SOROTAN

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam
Edukasi

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

:: Thomi Rifai
1 Agustus 2022

BARISAN.CO - Umat Muslim barus saja memasuki tahun baru hijriyah yang ke-1444. Kalender Hijriah atau kalender Islam masih digunakan dan...

Selengkapnya
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang