Ajaran tauhid Wirid Hidayat Jati yang ditulis Ranggawarsita, sebagaimana yang tertulis ajaran tentang adanya Tuhan yakni:
“Sajatine ora ana apa-apa, awit maksih awang-uwung durung ana sawiji-sawiji, kang ana dingin iku Ingsun sajatining ora ana nanging Ingsun, sajatining dad kang Maha Suci, angliputi ing sifatingsun, amartani ing asmaningsun, amratandhani ing apngalingsun.”
Artinya: “Sesungguhnya tidak ada suatu apapun sebab ketika masih kosong (awang-uwung) belum ada sesuatu, yang pertama adalah Aku (Allah), tidak ada Tuhan kecuali Aku, hakikat Yang Maha Suci, meliputi segala sifat-Ku, memberitakan nama-Ku, menandai af’alKu (perbuatan-Ku).
Ajaran yang terkandung pada ajaran syahadat atau tentang iman kepada Allah yaitu tentang wisikan ananing zat (ajaran tentang adanya zat). Kandungannya yakni bahwa sewaktu alam ini masih kosong belum ada apa pun (belum ada sesuatu yang diciptakan). Maka yang ada lebih dahulu adalah Aku (Allah) Zat Yang Maha Suci yang meliputi segala asma, sifat dan af’al-Nya (perbuatan).