“Bagaimana perasaanmu saat berpidato? Kami seperti merampas sesuatu darimu. Apa tujuan dari pidato itu? Karena kini kau bertanya bagaimana perasaanmu? “
Khanyi blak-blakkan, jika pidato itu untuk memuaskan diri Zari. Khanyi merasa Zari tampak seperti anak kecil.
Persoalan yang terjadi sebenarnya karena Khanyi dan beberapa orang lainnya termasuk Annie merasa bahwa melalui pidato itu, Zari tidak menganggap yang datang ke undangannya itu adalah teman dengan menggunakan diksi menghormatinya.
Tidak Ada Hierarki dalam Pertemanan
Dalam pertemanan memang sebenarnya tidak ada hierarki. Tidak ada yang perlu dihormati. Namun pemilihan kata yang salah bisa saja menyinggung teman sendiri.
Disinilah, awal mula konflik itu terjadi. Akan tetapi, sejak awal Zari memang sering terlihat sebagai tokoh antagonis. Dia juga cekcok dengan Annie. Sebab, Zari mengatakan dia tak pernah berhubungan seks dengan 2Baba yang tak lain adalah suami Annie.
Zari menganggap Annie merasa cemas dengannya. Padahal, Annie tidak merasa seperti itu. Mengatakan Annie rendah diri di depan suaminya juga membuat pertengkaran di antara keduanya.
Ditambah, akkibat kejadian di kereta itu membuat Annie yakin untuk tidak mengundang Zari ke pesta pernikahannya.
Sebagai teman, Zari seharusnya perlu berhati-hati dengan tiap ucapannya jika tidak ingin mengundang kebencian. Dan, memang Zari meminta maaf kepada Annie saat itu. Sayangnya, permintaan maaf itu memang tidak tampak tulus di mata penonton seperti saya.
Cara berbicaranya yang angkuh saat meminta maaf dan mencoba untuk memberi alasan. Tentu, itu memang tidak bisa dikatakan permintaan maaf yang benar.
Anyway, dalam pertemanan memang tidak ada hierarki. Saat berteman, kita semua setara. Tidak ada yang paling tinggi atau hebat. Memang dalam beberapa kasus misalnya, kita memiliki teman dengan jabatan lebih tinggi. Namun begitu, itu tidak berarti bahwa yang lain dibawahnya.
Saya sendiri memiliki berbagai teman dan kenalan dengan berbagai latar belakang. Ada yang memang memiliki jabatan jauh lebih tinggi dan tetap saya panggil menggunakan mas, abang, dan lainnya. Tidak ada satu pun yang merasa untuk dihormati dalam pertemanan. Semuanya sama.
Saat duduk bersama, label jabatan dan kekuasaan dilepaskan. Meski, di antara mereka ada yang lebih kaya pun ketika sudah berteman dengan yang dibawahnya dianggap setara. Tidak ada yang ingin dihormati seperti yang terjadi di dalam perusahaan.
Mungkin, kita sering kali lalai dalam menggunakan diksi. Namun, jika tak berhati-hati, ini akan memunculkan konflik yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, tak jarang kata-kata bisa lebih menyakitkan dan merusak pertemanan.