17. Ketika tertimpa ujian dan kesulitan ekonomi, ia seyogianya menutupi kodisi dirinya dari rekan-rekannya sebisa mungkin agar tidak mengusik hati mereka hingga terbebani karenanya.
18. Tidak makan dengan rakus dan lalai hati, tetapi harus mengingat Allah Swt di dalam hati dan tidak melupakan-Nya ketika sedang melahap makanan.
19. Pantang bagi seorang murid menyimpan dan menimbun makanan atau barang apapun untuk dirinya sendiri.
20. Terhadap anak dan istri, seorang murid mesti berlaku baik, dan menafkahi mereka secara baik dengan kemampuan yang dimilikinya.
21. Seorang murid hendaknya memiliki kekuatan untuk bertawakal dan bersabar menahan derita kesusahan, kekurangan, lapar dan kesengsaraan.
22. Jika ia ingin keluarganya rajin beribadah, berkelakuan baik dan taat kepada Allah Swt. Maka ia harus berkerja secara halal dan memberi makan mereka dengan yang halal dan mubar agar membuahkan ketaatan dan kesalehan.
23. Ketika berpergian seorang mukmin pada hakikatnya adalah meninggalkan sifat-sifatnya yang tercela menuju sifat-sifat yang terpuji.
24. Laku sufistik dibangun di atas tiga prinsip: tiak makan kecuali saat lapar,tidak tidur kecuali saat mengantuk, dan tidak berbicara kecuali saat diperlukan. (Al-Hasan al-Qazzaz).
25. Syukur adalah tidak bermaksiat kepada Allah Swt dengan segala nikmat yang telah dia berikan.
26. Nabi Dawud as bermunajat, “Tuhanku, bagaimana aku bisa bersyukur kepada-Mu sementara syukurku kepada-Mu adalah satu di antara nikmat-nikmat-Mu?” Allah pun mewahyukan kepadanya, “Sekarang, kau telah benar-benar bersyukur kepada-Ku.” []