Gaya Hidup

17 Nasihat Syekh Abdul Qodir Jaelani tentang Sabar dan Syukur

Lukni Maulana
×

17 Nasihat Syekh Abdul Qodir Jaelani tentang Sabar dan Syukur

Sebarkan artikel ini
nasihat syekh abdul qodir jaelani
Syekh Abdul Qodir Jaelani

Wahai hamba Allah, bersabarlah kamu karena dunia seisinya menu pakan suatu ujian dan cobaan. Tiada nikmat kecuali disertai sakit, tiada kelapangan kecuali disertai kesempitan. (Syekh Abdul Qodir Jaelani)

BARISAN.CO – Nasihat Syekh Abdul Qodir Jaelani ini berisi tentang sabar dan syukur yang patut diteladani. Nasihat ini merupakan kata-kata bijak Syekh Abdul Qodir Jaelani. Begitu juga kata mutiara Nasihat Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Sykeh Abdul Qodir Jaelani merupakan tokoh sufi pendiri tarekat qodiriyah. Di bawah ini nasihat Syekh Abdul Qodir Jaelani:

Nasihat Syekh Abdul Qodir Jaelani tentang Sabar

1. Allah memberikan ujian dan cobaan dengan berbagai bentuk, yakni: (1) Cobaan jasmani dan rohani yang berupa penyakit, kecelakaan, rasa duka cita dll. (2) Cobaan berupa kehilangan harta kekayaan, kebakaran dll. (3) Cobaan melalui sanak keluarga yang ditimpa penyakit, kematian dll.

Pada dasarnya semua ujian dan cobaan yang menimpa itu adalah : Disebabkan kedurhakaan terhadap Allah oleh manusia itu sendiri, itu sebagai balasan untuk menghapuskan dosa kedurhakaannya itu, agar manusia menjadi sadar atas kedurhakaannya. Takdir Allah untuk menguji hamba-Nya dan kelak di akherat akan diganti dengan rahmat dan keridlaan-Nya untuk yang sabar dan tawakkal ketika menerima ujian dan cobaan tersebut.

2. Wahai hamba Allah, bersabarlah kamu karena dunia seisinya menu pakan suatu ujian dan cobaan. Tiada nikmat kecuali disertai sakit, tiada kelapangan kecuali disertai kesempitan.

3. Terdapat 4 macam kesabaran : Menahan diri dari segala perbuatan jahat, dan dari menuruti dorongan hawa nafsu angkara murka. Menghindarkan diri dari segala perbuatan yang mungkin dapat menjerumuskan diri ke jurang kehidupan dan merugikan nama baiknya. Maka ketika syahwat bergejolak hendak menggo ncangkan keyakinan dan keimanan, hanya sabar lah yang dapat meneguhkan keimanan dengan memaksakan diri supaya berhenti di perbatasan syarak, dan sabar seperti inilah yang menyelamatkan keimanan kita.

Sabar dalam menjalankan suatu kewajiban, yaitu tidak merasa berat atau merasa bosan dalam menjalankan ibadah. Oleh karena itu, suatu ibadah adalah membutuhkan suatu kesabaran. Sabar dalam membela kebenaran, melindungi kemaslahatan, menjaga nama baik bagi dirinya, keluarganya dan bangsanya. Sabar seperti ini adalah berani untuk membela kebenaran.

Sabar terhadap kehidupan dunia, yaitu sabar terhadap tipu daya dunia, tidak terpaut kepada kenikmatan kehidupan dunia, dan tidak menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan, melainkan hanya sebagai alat untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal di akhirat nanti.

4. Wahai hamba Allah, ketahuilah bahwa sabar adalah tetap tegaknya dorongan agama menghadapi dorongan hawa nafsu. Sabar adalah sifat yang membedakan manusia dengan hewan dalam hal menundukkan hawa nafsu. Sedang dorongan hawa nafsu adalah tuntutan syahwat dan keinginan yang minta dipenuhi.

Jadi sabar adalah suatu kekuatan, daya positif yang mendorong jiwa untuk melaksanakan kewajiban. Demikian pula sabar merupakan kekuatan yang menghalangi seseorang untuk melakukan kejahatan.

5. Kebanyakan orang menduga bahwa sabar itu berarti merendahkan diri dan menyerahkan kepada keadaan, membiarkan diri hanyut dalam situasi dan kondisi, atau menghentikan usaha tanpa berusaha mencari jalan keluar yang baik, tanpa memperbaiki dan memperkuat amal perbuatan.