Scroll untuk baca artikel
Kolom

26 Tahun Sesudah Reformasi 1998

Redaksi
×

26 Tahun Sesudah Reformasi 1998

Sebarkan artikel ini
26 Tahun Sesudah Reformasi 1998
Ilustrasi foto/CNN Indonesia

Lantas pukulan yang paling telak bagi Soeharto adalah ketika 14 orang Menterinya mundur dari kabinet, dan MPR turut mendesak Soeharto meletakkan jabatan. Akhirnya, pada 21 Mei pukul 09.02, penguasa Orde Baru itu pun menyatakan berhenti sebagai presiden dan Wakil Presiden BJ Habibie naik menggantikannya. Gambar para mahasiswa menari dan berjoget kesenangan di Gedung MPR/DPR direkam Oscar Motuloh dengan foto berjudul Dancing for Glory. Keren.

Semua foto itu begitu otentik. Merekam gambaran nyata peristiwa reformasi Mei 1998, lebih dari dua dasawarsa yang lalu. Ada gambar unjuk rasa ribuan mahasiswa di jalan dan Gedung MPR, pemakaman korban Trisakti, kerusuhan massa, toko-toko yang dijarah, warga yang hangus terpanggang api, para tentara yang berjaga dengan senapan dan tank, sampai perayaan mahasiswa saat Soeharto mundur.

Semua itu membeberkan peristiwa demi peristiwa dalam kronologi visual yang demikian dramatik dan dokumentatif. Gambar memang tak bisa berdusta. Sekaligus membuktikan kekuatannya bahwa memang gambar lebih kuat dari 1.000 kata.

Kita memang merasa perlu mengingatkan semua orang. Reformasi harus terus berlanjut. Harapan akan lahirnya janin Indonesia Baru seperti tuntutan mahasiswa saat gerakan reformasi 1998 masih belum terwujud.

Kiranya suara dan jeritan mahasiswa serta rakyat yang terhembus dari ruang pameran dapat dibaca dan disimak oleh semua elemen bangsa. Satu suara bahwa memang reformasi belum selesai. Begitulah. []