BARISAN.CO – Ketika anak beranjak remaja merupakan waktu yang tepat untuknya menemukan jati diri, salah satunya dengan bersosialisasi. Namun, apa jadinya jika anak Anda memiliki kepribadian tertutup atau introvert? Sifat seperti ini menyebabkan anak sulit mendapatkan teman.
Lalu, bagaimana seharusnya sikap orang tua saat memiliki anak dengan kepribadian tertutup seperti ini? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menghadapi anak introvert tanpa harus mengubah jati dirinya.
1. Selalu memberikan dukungan kepada anak
Orang tua bisa memberikan pemahaman kepada guru dan teman-temannya di sekolah tentang kondisi anaknya yang introvert. Orang tua juga bisa mengajak anak untuk melakukan tes kepribadian dan memberikan hasilnya kepada guru di sekolah.
Anak yang tertutup cenderung tidak bisa menjadi bagian dari sebuah pesta, tapi anak tersebut tetap bisa menjadi anak yang menyenangkan.
2. Kenalkan anak pada lingkungan
Pada dasarnya anak yang memiliki kepribadian tertutup sangat sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, ajak anak mengunjungi tetangga atau teman terdekat.
Walaupun masih ada rasa malu namun hal itu sangat wajar dan tidak apa-apa. Dengan cara tersebut perlahan membuat sang anak melatih keberanian sedikit demi sedikit.
3. Kembangkan bakat anak
Sebagai orang tua, Anda bisa memerhatikan apa bakat anak Anda. Biasanya anak-anak introvert lebih senang melukis, bermain piano, hingga menjadi orang ‘di belakang layar’.
Jangan memaksa anak Anda untuk menjadi apa yang orang tua inginkan, tentu hal itu akan membuat sang anak tertekan dan cenderung makin menjadi introvert.
Dengan cara ini, Anda bisa meningkatkan kepercayaan diri anak dan mengurangi pribadinya yang introvert.
4. Buat waktu dan ruang khusus untuk anak Anda
Jika Anda ingin sang anak berbicara tentang isi hatinya, buatlah waktu dan ruang khusus antara anak dengan orang tua. Mungkin Anda bisa mengajak anak-anak ke ruang yang sangat nyaman dan tenang, lalu ajak anak berbicara tentang teman-teman atau sekolah.
Dengan begitu, Anda bisa dengan mudah mengerti apa yang ia alami dan rasakan. Tak perlu orang lain yang mendengar isi hatinya, cukup hanya orang tuanya saja dulu, agar ia lebih nyaman dan spontan berbagi apa yang ia rasakan.
Tetapi, tidak semua anak introvert mengalami kesulitan bersosialisasi dan tidak pula semua anak introvert cepat merasa nyaman dengan orang-orang di sekitanya. Maka dari itu, tugas utama orang tua harus tetap bersabar dan terus mencoba hal-hal positif agar anak yang berkepribadian tertutup makin merasa nyaman dan terbuka. [YSN]