Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

7 Alternatif Pilihan Penyimpanan Energi Terbarukan

Redaksi
×

7 Alternatif Pilihan Penyimpanan Energi Terbarukan

Sebarkan artikel ini

Matahari tidak selalu bersinar dan angin tidak selalu bertiup kencang saat kita memerlukan listrik. Dengan adanya, penyimpanan energi terbarukan, maka pasokan energi tidak akan terhambat.

BARISAN.CO – Tercapainya dekarbonisasi ditetapkan secara internasional di tahun 2050. Transisi energi berperan penting yang secara bertahap mengentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara dan minyak bumi serta meningkatkan energi terbarukan yang disebut dengan bauran energi.

Sayangnya, matahari tidak selalu bersinar dan angin tidak selalu bertiup kencang saat kita memerlukan listrik. Pada akhirnya, ini akan menghambat kemandirian energi sepenuhnya. Oleh karena itu, investasi sistem penyimpanan sangat penting untuk mengurangi dampak pembangkit energi yang tidak konsisten.

Selain menawarkan penggunaan energi yang lebih fleksibel, andal, dan efisien, penyimpanan energi adalah cara paling efektif untuk memperlancar pasokan berbagai bentuk energi alternatif.

Mengutip Iberdrola, terdapat tujuh sistem penyimpanan energi terbarukan yang bisa menjadi pilihan, antara lain;

  1. Pompa hidroelektrik. Sistem penyimpanan yang disebut-sebut paling efisien. Teknologi ini hemat biaya dan terbukti memberikan stabilitas pada sistem kelistrikan dan bisa menghasilkan tingkat energi bersih signifikan dengan waktu respon yang cepat.
  2. Compressed air. Saat energi berlebih dengan motor reversibel, udara akan disimpan pada tekanan tinggi di bilik bawah tanak. Ini adalah sistem penyimpanan mekanis yang sebanding dengan kapasitas pemompaan hidroelektrik.
  3. Penyimpanan termal. Terdiri dari akumulasi energi dalam bahan yang memungkinkan untuk dipertahankan dan dilepaskan secara terkendal. Melalui metode mulai dari pendinginan melalui akumulasi es hingga paparan suhu yang sangat tinggi.
  4. Superkapasitor. Perangkat ini mampu menyimpan energi listrik dalam jumlah besar dalam bentuk muatan elektrostatik yang berarti tidak ada reaksi kimia. Superkapasitor dapat diisi atau dikosongkan dalam hitungan detik sehingga ideal untuk merespon tingginya energi atau gangguan pasokan singkat.
  5. Flywheels. Sistem penyimpanan mekanis yang terdiri dari cakram logam yang mulai berputar ketika torsi diterapkan, kemudian pengereman roda membuat torsi terhenti dengan kuat. Singkatnya, sistem penyimpanan ini berbentuk kinetik.
  6. Baterai. Perangkat yang menyimpan energi dalam senyawa kimia ini mampu menghasilkan muatan listrik. Ada banyak jenisnya, seperti lithium ion atau nikel kadmium. Keuntungan utamanya adalah merespon cepat, instalasi mudah, dan skalabilitas.
  7. Sel bahan bakar higrogen. Ini adalah jenis penyimpanan bahan kimia berkelanjutan. Berbeda dengan baterai, sel bahan bakar hidrogen ini disuplai terus menerus sehingga memungkinkan penggunaan konstan. Memang ada jenis sel bahan bakar lain, namun hidrogen yang paling umum digunakan sebagai bahan bakar.

Penyimpanan energi skala besar akan memainkan peran penting dalam menciptakan sistem energi yang fleksibel dan andal untuk mendukung penyebaran sumber energi terbarukan variabel dengan cepat. Dengan mengembangkan teknologi baru seperti ini bukan tidak mungkin, anak cucu kita bisa memperoleh hasil berupa energi bersih dari transisi yang sedang berlangsung di dunia. [rif]