BARISAN.CO – Setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional, merupakan peringatan untuk mengingat pentingnya peran dan fungsi keluarga sebagai unit sosial terkecil di masyarakat. Di masa Pandemi Covid-19 ini ketika sekolah tidak bertatap muka, maka perlu memanfaatkan lingkungan keluarga sebagai sumber belajar anak.
Setiap keluarga berkeinginan menciptakan keluarga yang harmonis dan bahagia, salah satu sumber kebahagiaan yakni hadirnya buah hati atau anak. Ketika anak mulai tumbuh dan berkembang, pada saat sekarang ini dihadapkan masa di mana anak lebih banyak belajar di rumah.
Sebagai orang tua tidak perlu risau, tetap tersenyum dan bahagia. Sebab bahwa alam atau lingkungan sekitar kita terutama di kawasan rumah merupakan media dan sebagai sumber belajar yang sangat lengkap.
Pada usia anak, anak memiliki kepekaan dan rasa ingin tahu yang berlebih. Seyogyanya orang tua mampu memberikan fasilitas yang terbaik bagi tumbuh kembang anak. Perlu di sadari bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat terhadap hal yang baru.
Anak usia dini memiliki mental yang kuat untuk senantiasa bereksperimen dengan dunianya. Mereka anak-anak yang merdeka, segala sesuatu bisa menjadi media belajarnya. Perlu dipahami juga, bahwa pada anak usia dini, anak memiliki sifat untuk bermain. Maka saatnya memberikan wawasan belajar adalah bermain.
Begitu juga peran orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama sangat menentukan arah anak di kemudian hari. Oleh karena ini sebagai orang tua mampu memberikan fasilitas dan sarana prasarana yang terbaik untuk mengembangkan potensi dan bakat anak.
Memberikan pengenalan lingkungan keluarga yang positif sebagai sumber utama memberikan pembelajaran pada anak. Membuat anak lebih senang dan sedari anak mengembangkan minat keilmuannya.
Lingkungan keluarga sebagai sumber belajar anak dapat diartikan lingkup yang ada di dalam keluarga dan lebih luas lingkungan sekitarnya. Lingkungan keluarga memungkinkan anak untuk belajar, berupa lingkungan alam, pesan orang tua, bahan, alat dan segala sesuatu yang melingkupinya.
Unsur sumber belajar
Linkungan keluarga sebagai sumber belajar atau learning resources merupakan sumber baik berupa data, orang dan wujut tertentu yang dimanfaatkan untuk belajar anak. Sumber belajar ini dapat terpisah, terkombinasi sehingga mempermudah anak dapat mencapai tujuan belajar di dalam keluarga.
Berikut ini unsur-unsur sumber belajar di dalam lingkungan keluarga:
1. Unsur biotik merupakan unsur makhluk hidup itu sendiri. Yakni manusia, hewan dan tumbuhan. Di dalam lingkungan keluarga anak mulai diperkenalkan tentang berbagai hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar.
2. Unsur Abiotik yakni berupa benda mati. Baik itu batu-batuan, tanah, air, dan udara. Memanfaatkan benda-benda mati tersebut sebagai sumber belajar. Misalnya belajar matematika dengan menafaatkan batu, belajar ilmu kimia dengan memanfaatkan air dan tanah. Anak diajarkan bagaimana ia dekat dengan benda-benda abiotik tersebut.
Unsur biotik dan abiotik dalam lingkungan keluarga sebagai sumber belajar perlu dimanfaatkan secara optimal. Bahkan sampah pun bisa menjadi media belajar. Bagaimana anak diajarkan membuat pupuk kompos, menghemat energi, berdialog dan mengasihi binatang dan memanfaatkan barang bekas menjadi hal yang berguna.
Sebagai sumber belajar, tentu ada berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan oleh orang tua ketika akan memilih sumber belajar. Ada beragam pertimbangan yang perlu diperhatikan orang tua dalam memanfaatkan lingkungan keluarga sebagai sumber belajar yakni: