Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Tersedak Air Liur, Kira-kira Apa Penyebabnya?

Redaksi
×

Tersedak Air Liur, Kira-kira Apa Penyebabnya?

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Air liur atau dikenal dengan istilah saliva diproduksi dari kelenjar ludah. Fungsinya membantu mengunyah makanan, melindungi gigi dari karies, mengatur keasaman rongga mulut, serta menjaga agar mikroorganisme berkembang dengan terkendali.

Setiap harinya, manusia dapat menghasilkan sekitar 1-2 liter air liur. Akan tetapi, banyak orang yang pernah mengalami tersedak air liurnya sendiri.

Mengutip healthline.com, terdapat berbagai penyebab umum yang membuat orang tersedak air liur, antara lain:

  • Refluks asam

Ini terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke mulut dan kerongkongan. Saat itu terjadi, produksi air liur meningkat yang mengakibatkan mulut kehilangan keasamannya.

Refluks asam juga dapat menyebabkan iritasi lapisan kerongkongan. Hal ini membuat seseorang kesulitan menelan dan memungkinkan air liur berkumpul di bagian belakang mulut sehingga membuat tersedak.

  • Kesulitan menelan saat tidur

Sebuah studi menemukan adanya hubungan menelan abnormal dengan terhentinya sementara pernapasan saat tidur.

Saat tertidur, air liur berkumpul di mulut dan mengalir ke paru-paru membuat napas terengah-engah dan meyebabkan tersedak air liur.

  • Lesi atau tumor di tenggorokan.

Menyempitnya kerongkongan akibat lesi, tumor, atau kanker di tenggorokan akan membuat orang kesulitan menelan air liur. Itu dapat memicu tersedak.

  • Gigi palsu yang tidak pas

Saat benda asing seperti makanan masuk mulut, kelenjar ludah menghasilkan lebih banyak air liur. Sama halnya, saat memakai gigi palsu, otak mungkin salah mengira gigi palsu sebagai makanan sehingga meningkatkan produksi air liur. Terlalu banyak air liur di mulut dapat menyebabkan tersedak sesekali.

Produksi air liur dapat berkurang saat tubuh mampu menyesuaikan diri dengan gigi palsu itu. Jika tidak, kemungkinan gigi palsu tersebut tidak pas dan perlu untuk mengubahnya.

  • Kelainan saraf

Gangguan neurologis seperti penyakit Lou Gehrig dan Parkinson dapat merusak saraf di bagian belakang tenggorokan. Inilah yang membuat seseorang kesulitasn menelan dan tersedak air liurnya.

Gejala lain dari gangguan neurolologis adalah melemahnya otot, mengalami kejang otot, kesulitan berbicara, serta gangguan suara. Kemungkinan, dokter akan meresepkan obat agar produksi air lir berkurang dan mengajarkan teknik meningkatkan kemampuan menelan.

  • Peminum alkohol berat

Alkohol merupakan depresan. Saat mengkonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak, itu bisa memperlambat respon otot.

Ketika kehilangan kesadaran karena alkohol, alih-alih mengalir ke tenggorokan, air liur malah berkumpul di bagian belakang mulut.

  • Berbicara dengan cepat

Produksi air liur berlanjut ketika berbicara. Jika banyak berbicara dan tidak berhenti untuk menelan, air liur akan mengalir ke tenggorokan yang memicu tersedak. Untuk mencegahnya, bicara secara perlahan dan telan ludah di antara frasa atau kalimat.

  • Alergi atau masalah pernapasan

Lendir atau air liur kentar yang dipicu oleh alergi atau masalah pernapasan kemungkinan tidak mudah mengalir ke tenggorokan. Gejala lain dari alergi atau masalah pernapasan adalah sakit tenggorokan, bersin, batuk, bersin, dan pilek.

  • Masa kehamilan

Pada beberapa perempuan, perubahan hormon selama masa kehamilan menyebabkan mual dan morning sickness yang ekstrem. Terkadang, air liur berlebih terjadi pada saat mual. Beberapa perempuan lainnya juga kesulitan menelan saat hamil. Kedua faktor itu berkontribusi terhadap kelebihan air liur di mulut dan membuatnya tersedak.

  • Konsumsi obat

Beberapa jenis obat dapat memicu peningkatan produksi air liur. Di antaranya ialah clozapin, aripiprazol, dan ketamin.

Tersedak air liur memang dialami banyak orang. Namun, ketika terjadi berulang-ulang dapat mengindikasikan masalah kesehatan. Sehingga, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini agar dapat mencegah komplikasi lainnya. [rif]