Scroll untuk baca artikel
Terkini

Awalil Rizky: Orangtua Teladan Bagi Anak, Kini dan Selamanya

Redaksi
×

Awalil Rizky: Orangtua Teladan Bagi Anak, Kini dan Selamanya

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – Pandemi Covid-19 berdampak besar pada banyak hal. Semula tampaknya hanya soal kesehatan dan keselamatan. Tapi ternyata seluruh aspek, tak terkecuali dunia pendidikan.

Dalam hal itu, banyak orangtua merasa ganjil: ketika seluruh aktivitas pekerjaannya telah secara aneh tercampur-baur di dalam rumah, masih harus ditambah tanggung jawab untuk mendidik anak—yang praktis selama ini dibebankan kepada sekolah.

Skala pembicaraan luas, mengemuka ide-ide tentang cara bersekolah yang tepat bagi anak selain via daring. Namun, tidak sedikit yang mengatakan, dalam kerangka menjaga anak dari ancaman virus Corona, bahwa pemanfaatan media daring terbilang sudah tepat.

Ketua dewan pembina Barisan Nusantara Awalil Rizky menyebut pembelajaran daring pada dasarnya telah menjawab separuh persoalan pendidikan anak. Tapi di luar itu, ada hal yang lebih kompleks, yang bersifat segera, yakni faktor kesiapan orangtua untuk terlibat, Senin (10/8/2020).

“Pandemi atau tidak, orangtua mesti terlibat dalam pembelajaran anak. Tanpa ada kelas-kelas daring pun, orangtua punya tanggung jawab atas kebiasaan anak menggunakan internet. Terlalu banyak contoh keburukan akibat tak dibimbing sejak dini,” kata Awalil dalam Webinar yang diselenggarakan PUAN Nusantara dan Himpaudi DKI Jakarta, bertajuk Optimalisasi Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring.

Awalil menyebut, pandemi telah meringkas kewajiban orangtua secara sekaligus, antara mendidik dan mengawasi kebiasaan menggunakan internet. Maka sebetulnya dari sisi orangtua, yang dibutuhkan adalah kesiapannya memberi tauladan pemanfaatan internet secara positif. Dan untuk menuju ke sana, dapat dimulai dari hal-hal mendasar.

Pendidikan melalui media apapun tetap mesti mengacu pada hal-hal mendasar. Di antaranya, orangtua harus mencintai anaknya, mencoba mengerti, sabar, dan menghormati mereka.

“Menghormati anak termasuk yang paling sulit, karena orangtua dituntut memandang bahwa anak memiliki hak, keinginan, serta kemampuan,” kata Awalil, yang juga ayah dari empat anak juara olimpiade.

Meski secara umum masih banyak problem dalam pembelajaran daring, orangtua wajib untuk terus menyesuaikan dengan situasi dan menyediakan diri atas kesulitan-kesulitan yang dialami anak. Bahkan semakin penting bagi orangtua untuk mulai mengubah pandangannya terhadap pandemi yang selama ini negatif.

Dampak buruk pandemi sangat terasa. Namun, bukan tidak ada hikmah di baliknya. Maka dari itu orangtua perlu mengembangkan hal-hal positif yang mungkin semula terpaksa dilakukan.

“Waktu bersama keluarga yang lebih lama, sebagai akibat dari diberlakukannya protokol kesehatan, harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pendidikan anak,” pungkas Awalil.


Penulis: Ananta Damarjati

Editor: Lukni