Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Kisah Petugas PPSU Ragunan Menjalankan Pekerjaannya dengan Sepenuh Hati

Redaksi
×

Kisah Petugas PPSU Ragunan Menjalankan Pekerjaannya dengan Sepenuh Hati

Sebarkan artikel ini

“Selama bekerja sebagai PPSU, belum pernah mengalami kejadian yang menyedihkan. Malahan, senang kerja di sini, ketemu banyak orang dan saudara,”Ahmad Daos (petugas PPSU kelurahan Ragunan)

BARISAN.CO – Siang itu, matahari enggan keluar dari persembunyiannya. Dua petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasana (PPSU), Ahmad Daos dan Adi Prihatin dari Kelurahan Ragunan tampak akrab berbincang sembari memandangi kolam ikan yang terletak di Gedung PKK Melati Jaya DKI Jakarta.

PPSU dibentuk di era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setelah dikeluarkannya Peraturan Gubernur No. 169 Tahun 2015 tentang Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Tingkat Kelurahan. Tak lama berselang, Ahmad dan Adi mendaftarkan diri bergabung menjadi pasukan oranye.

Setiap hari Rabu, keduanya bertugas di Gedung PKK. Maka, tak mengejutkan jika saat Barisanco menyambangi gedung tersebut, Ahmad dan Adi sedang berada di sana. Kami pun penasaran dengan pengalaman mereka berdua.

“Selama bekerja sebagai PPSU, belum pernah mengalami kejadian yang menyedihkan. Malahan, senang kerja di sini, ketemu banyak orang dan saudara,” kata Ahmad kepada Barisanco Rabu lalu (9/3/2022).

Adi pun sependapat dengan Ahmad. Menurut Adi, bekerja sebagai PPSU justru dapat menghemat uang karena lokasi tempat bekerja dan rumah dapat ditempuh hanya dalam kurun waktu 5 menit saja.

Adi mengaku sebelumnya bekerja di salah satu perusahaan advertising. Namun, ia mengundurkan diri dan memilih petugas oranye sebagai pekerjaannya yang telah ditelateninya hingga sekarang.

Ahmad menambahkan selain, jarak yang dekat itu membuat mereka bisa pulang saat istirahat untuk makan di rumah.

“Jadi, hemat, kan?” tutur Ahmad sambil diiringi tawa keduanya.

PPSU Serba Bisa

Ahmad dan Adi telah lama bekerja sebagai tim. Kami pun ‘agak kepo’ apa saja yang mereka kerjakan di gedung yang terletak di Kebagusan, Jakarta Selatan itu. Menurut penuturan keduanya, biasanya mereka merapikan taman. Muncul pertanyaan, bukankah itu tugas pasukan hijau?

“PPSU itu harus bisa semua. Mulai dari membersihkan jalanan hingga urusan listrik. Termasuk merapikan taman,” ungkap Ahmad.

Memang, tak lama setelah jeda istirahat sejenak, petugas oranye itu tampak merapikan tanaman di sana. Kepiawaan keduanya memang patut diacungi jempol.

Membersihkan dedaunan yang rontok tertiup angin utamanya lebih jauh melelahkan. Hal itu juga diakui oleh Ahmad. Bahkan, dia menuturkan, baru jalan dua langkah harus mundur lagi karena dedaunan kembali rontok.

“Kami bersihkan lagi. Tapi, karena menyukai pekerjaan ini, jadinya dibawa happy saja,” ungkap Ahmad.

Menjadi petugas oranye adalah pekerjaan yang mulia. Namun, tak jarang, ada segelintir orang yang memandang remeh pekerjaan ini karena dianggap kurang elit dengan bekerja di lapangan seperti itu. Akan tetapi, jika dilihat seksama, tanpa adanya jenis pekerjaan ini, Jakarta tidak mungkin akan seperti saat ini.

Selain itu, mendengar perkataan keduanya yang menjalani pekerjaannya dengan senang hati membuat kami yakin, di Jakarta khususnya, masih ada orang yang tidak memandang pekerjaan hanya dari gaji dan bidangnya saja, namun memang benar-benar tulus melakukannya. [rif]