Ginjal yang kehilangan fungsinya hingga 90 persen masih cukup bisa melakukan tugasnya dengan baik. Namun, lebih dari itu dianggap sebagai gagal ginjal.
BARISAN.CO – Satu dari sepuluh orang dewasa mengidap penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal (CKD). Apabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian.
Tahun ini, Hari Ginjal Sedunia bertema “Kesehatan Ginjal untuk Semua”, yang secara khusus meminta semuanya bekerja menjembatani kesenjangan pengetahuan ginjal yang lebih baik. Kampanye 2022, berfokus pada upaya meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan ginjal dan mengurangi kesenjangan pengetahuan penyakit ginjal kronis yang sangat tinggi di semua tingkat perawatan ginjal.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ginjal menempati ke-10 sebagai penyebab kematian tertinggi dengan jumlah kematian mencapai angka 1,3 juta jiwa di tahun 2019. Deteksi dini memungkinkan perawatan dan manajemen penyakit dapat membantu mencegah morbiditas dan mortalitas, serta meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan. Mortalitas terkait penyakit ginjal terus meningkat setiap tahunnya dan diproyeksikan menjadi penyebab kematian ke-5 di dunia pada tahun 2040.
Gagal ginjal lebih sering terjadi pada populasi lanjut usia. Namun, pasien yang lebih muda biasanya mengalami kehilangan fungsi ginjal secara progresif, 30 persen pasien berusia di atas 65 tahun dengan penyakit gagal ginjal memiliki penyakit yang stabil.
Pencegahan dan Penyebab Gagal Ginjal
Ginjal yang kehilangan fungsinya hingga 90 persen masih cukup bisa melakukan tugasnya dengan baik. Namun, lebih dari itu dianggap sebagai gagal ginjal.
Ada banyak cara mencegah gagal ginjal, diantaranya ialah mengelola kadar gula dalam darah, menjaga tekanan darah, mempertahankan berat badan yang sehat, makan makanan yang menyehatkan jantung, kurangi asupan garam, minum air yang cukup, kurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, batasi konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, dan olahraga secara teratur.
Mengutip Mayo Clinic, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis, yaitu:
- Diabetes,
- Tekanan darah tinggi,
- Penyakit jantung (kardiovaskular),
- Merokok,
- Kegemukan,
- Faktor keturunan,
- Struktur ginjal yang tidak normal,
- Usia lebih tua, dan
- Sering menggunakan obat-obatan yang dapat merusak ginjal.
Selain itu, penyakit ginjal kronis dapat berpotensi menyebabkan komplikasi, diantaranya ialah retensi cairan yang dapat menyebabkan pembengkakan di lengan dan kaki, darah tinggi, atau cairan di paru-paru (edema paru); peningkatan mendadak kadar kalium dalam darah (hiperkalemia) yang bisa mengganggu fungsi jantung dan mengancam nyawa; anemia; penyakit jantung; tulang lemah dan peningkatan risiko patah tulang; kerusakan pada sistem saraf yang menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, perubahan, atau kejang; menurunnya fungsi imun, perikarditis, peradangan pada selaput mirip kantung yang menyelubungi jantung; komplikasi kehamilan yang berisiki bagi ibu dan janin yang sedang berkembang; dan kerusakan permanen pada ginjal yang pada akhirnya membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
Ginjal yang kehilangan fungsinya hingga 90 persen masih cukup bisa melakukan tugasnya dengan baik. Namun, lebih dari itu dianggap sebagai gagal ginjal.
Ada banyak cara mencegah gagal ginjal, diantaranya ialah mengelola kadar gula dalam darah, menjaga tekanan darah, mempertahankan berat badan yang sehat, makan makanan yang menyehatkan jantung, kurangi asupan garam, minum air yang cukup, kurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, batasi konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, dan olahraga secara teratur.
Tiap manusia dilahirkan dengan dua ginjal yang ketika itu rusak, produk limbah dan cairan dapat menumpuk di dalam tubuh. Hal itu menyebabkan pembengkakan di pergelangan kaki, mual, lemas, sulit tidur, dan sesak napas.
Tanpa adanya pengobatan, kerusakan bisa menjadi parah dan membuat ginjal berhenti bekerja. Jangan abai dengan kesehatan ginjal karena ginjal adalah sistem filter khusus bagi tubuh manusia.