81 persen plastik laut di dunia berasal dari Asia. Indonesia berada di urutan kelima dengan menyumbang 5,8 persen sampah di laut.
BARISAN.CO – Berdasarkan data Reuse This Bag, 81 persen dari semua plastik laut di dunia berasal dari negara-negara di Asia. Sebagian besar sampah plastik di sungai bermuara ke laut.
Filipina negara urutan pertama yang menyumbang sampah plastik ke lautan. Di urutan ada India yang menyumbang 12,9 persen. Kemudian ada Malaysia (7,5 persen) dan Cina (7,2 persen). Sedangkan Indonesia di posisi kelima dengan 5,8 persen sampah di laut.
Kurang dari seribu sungai yang sebagian besar berada di Asia menjadi sumber lebih dari 80 persen plastik di lautan. Ini terjadi karena pengelolaan sampah yang buruk sehingga menyebabkan plastik masuk ke sungai dan mengalir ke laut.
Plastik yang terakumulasi di lautan dan pantai telah menjadi krisis global. Miliaran pon plastik dapat ditemukan dalam konvergensi berputar-putar yang membentuk sekitar 40 persen permukaan laut dunia.
Diperkirakan pada tahun 2050, jumlah plastik lebih banyak ketimbang ikan.
Menurut Ocean Cleanup, plastik bersifat polutan jangka panjang karena bahannya sulit terurai. Ini berdampak pada fisik kehidupan laut seperti kelaparan, penumpukan polutan organik persisten seperti PCB dan DDT, transportasi spesies invansif dan polutan dari sungai yang tercemar ke daerah terpencil di laut, dan kerusakan ekonomi pada bidang perikanan, pelayaran, serta pariwisata.
Plastik semakin membahayakan kehidupan di dunia. Mitigasinya memerlukan kolaborasi baik oleh negara maju maupun berkembang. Sebab, mayoritas sampah plastik berasal dari negara berkembang sementara negara maju tidak pernah membantu membangun fasilitas pengelolaan limbah yang mutakhir.
Dalam skala rumah tangga, mengurangi penggunaan plastik disertai pengelolaan sampah yang baik harus menjadi kesadaran. Bukan tidak mungkin bahwa bumi kita akan selamat dari bahaya sampah plastik atas langkah tersebut. [dmr]