Scroll untuk baca artikel
Video

Kepedulian yang Berlebihan Pada Diri Sendiri, Saatnya Mengorganisasi Kepedulian

Redaksi
×

Kepedulian yang Berlebihan Pada Diri Sendiri, Saatnya Mengorganisasi Kepedulian

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Kepedulian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah  perihal sangat peduli atau mengindahkan. Adapun arti lain kepedulian yakni ikut berpartisipasi dan terlibat di dalamnnya. Sedangkan kepedulian sosial adalah hubungan dengan orang lain yang didasar sikap empati dan berbagi untuk membantu orang lain.

Sesungguhnya setiap orang memiliki sikap dasar peduli dengan sesama dan hakikat yakni saling bergantung sama sama lain.

Namun terkadang seseorang memiliki sikap peduli berlebih atau kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri yang diistilahkan dengan narsistik. Orang narsis biasanya ditandai dengan melebihkan diri sendiri yang kemudian bersikap arogan dan egois.

Sebagai bangsa Indonesia patut berbangga diri, sebab masyarakat Indonesia dimata internasional termasuk memiliki kepedulian yang tinggi. Ini bisa menjadi modal sosial sebagaimana amanah Undang-Undang Dasar bahwa bangsa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Barisan.co melaui agenda rutin Mimbar Virtual pada edisi 40 mengangkat tema Mengorganisasi Kepedulian bersama Wakil Ketua PMI DKI Jakarta, Andi Angger Sutawijaya dan Wakil Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Saat Suharto Amjad.

Wujud kepedulian itu beragam cara, misalnya bersama PMI bisa mendonorkan darah bagi mereka yang membutuhkannya.

Begitu juga di ranah Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah yakni melalui program dan kegiatan yang dikembangkan seperti pemberdayaan masyarakat, maupun pemberian bantuan seperti bedah rumah, beasiswa maupun santunan kepada yang berhak menerima.

Mengorganisasi Kepedulian sebagai bentuk membangun jaringan, koloborasi maupun saling membangun kerelawanan sehingga dapat terwujud suatu bangunan yang lebih terarah dan terperinci.

Manfaat sikap peduli

Peduli merupakan nilai dasar dan sikap terhadap orang lain untuk mengambil peran dan tindakan. Sehingga terjalin hubungan saling gotong royong, toleransi dan keberagaman.

Sebagaimana yang dilakukan Bazis dan PMI DKI Jakarta sebagai elemen birokrasi bersama mengorganisasi dan berkoloborasi membangun kepedulian. Begitu juga setiap individu bisa mengambil bentuk kepedulian di wilayah masing-masing.

Melalui peran ini ada beragam manfaat dari sikap peduli, adapun manfaatnya seperti tidak menumbuhkan sikap individualis dan egosentris. Manfaat dari sikap peduli lainnya seperti membangun budaya gotong rotong, kerja sama dan tercipta kerukunan.

Lantas bagaimana menumbuhkan sikap agar dapar menjadi manusia yang peduli? Ada beragam cara yang bisa dilakukan seperti melatih diri agar menghargai orang lain, ikut terlibat dalam kegiatan kerelawanan.

Selain itu bisa berlatih mulai dengan berdonasi atau memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini sebagai upaya agar tidak nasistik atau kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri