Scroll untuk baca artikel
Terkini

4 Upaya Anies Wujudkan Kesejahteraan Warga Jakarta

Redaksi
×

4 Upaya Anies Wujudkan Kesejahteraan Warga Jakarta

Sebarkan artikel ini

4 program prioritas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mewjudkan kesejahteraan warga Jakarta menjadi lebih baik

BARISAN.CO – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan Jakarta adalah kota metropolitan sekaligus pusat bisnis dan ekonomi di Indonesia yang memiliki beragam gagasan dan program untuk mewujudkan kesejahteraan warga ke arah yang lebih baik.

“Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta selalu berupaya untuk menghadirkan keadilan dan kesetaraan bagi setiap warganya,” imbuhnya dikutip dari siang pers PPID DKI Jakarta, Sabtu (8/10/2022).

Anies mengungkapkan kami bekerja untuk menghadirkan kesejahteraan dan keadilan bagi warga di berbagai sektor, mulai dari pangan, kesehatan, hunian, hingga hak warga dalam mendapatkan pendidikan secara merata.

“Hal-hal tersebut turut menjadi program prioritas yang masuk agenda untuk segera dituntaskan,” terang Anies.

1. Wujudkan Ketahanan Pangan

Jakarta mempertahankan ketahanan pangan warganya melalui penyediaan subsidi pangan yang semakin meningkat dan penerima manfaat yang juga semakin luas.

Terbukti dari Indeks Ketahanan Pangan DKI Jakarta menurut Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2017-2021 secara konsisten berpredikat “Sangat Tahan”.

Subsidi pangan diberikan untuk 4.610.623 orang selama 5 tahun (2017-201) dengan anggaran Rp 1,1 triliun.

Subsidi yang diberikan seperti daging, telur ayam, ikan, beras, dan susu, dengan sasaran warga tidak mampu yang tergabung dalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, penyandang disabilitas, penghuni rusun, lansia, Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP), guru/tenaga honorer, hingga kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Program pangan murah tersebut diadakan setiap bulan. “Adanya program pangan bersubsidi ini diharapkan dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan asupan gizi yang cukup,” jelas Gubernur Anies.

Kemudian, telah terbangun 35 gerai Jakmart, 55 mini DC (Distribution Channel), serta 4 Jakgrosir di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu dan 307 pusat distribusi pangan murah.

Di samping itu peremajaan fisik/revitalisasi yang telah selesai pada 6 (enam) pasar tradisional di Jakarta dan 10 (sepuluh) pasar yang masih dalam proses revitalisasi. Revitalisasi dilakukan untuk menyediakan fisik pasar yang lebih baik dan diharapkan punya dampak besar bagi peningkatan kesejahteraan dan transaksi perekonomian di Jakarta.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan kolaborasi antardaerah di bidang pertanian untuk memastikan ketersediaan beras bagi kebutuhan warga Jakarta.

Kerja sama  penyediaan beras dilakukan dengan 40 daerah di Indonesia di antaranya Pemkab Ngawi, Pemkab Sumedang, Pemprov Gorontalo, Pemkab Blitar, dan berbagai daerah lainnya, serta lebih dari 185 kelompok tani, koperasi, dan BUMD.

Kerja sama tersebut juga dalam rangka pengembangan potensi daerah, percepatan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19, serta terjalin hubungan timbal balik positif antarwilayah untuk menyejahterakan warga.

2. Kesehatan untuk Kesejahteraan

Penyediaan Kartu Jakarta Sehat Plus dengan capaian Universal Health Coverage pada tahun 2022 sebesar 98,54% dari target 100% merupakan pelengkap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang mampu menjangkau 1.357 orang dari masyarakat kurang mampu sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), 3.065 orang pengemudi Transjakarta dan JakLingko, dan 2.127 orang tokoh agama.

Sejumlah kelompok masyarakat di Jakarta juga mendapatkan Jaminan Kesehatan Tambahan di luar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Layanan pada jaminan kesehatan tambahan meliputi pemeriksaan  Nucleic Acid Test (NAT) darah yaitu tes uji saring virus Hepatitits B oleh Palang Merah Indonesia (PMI), pengobatan korban kekerasan, Ambulance Gawat Darurat (AGD), visum korban kekerasan perempuan dan anak, kesehatan pada Kejadian Luar Biasa (KLB), dan kesehatan pada kejadian bencana