Scroll untuk baca artikel
Fokus

[FOKUS] Agar UMKM Tak Mati Diterjang Resesi

Redaksi
×

[FOKUS] Agar UMKM Tak Mati Diterjang Resesi

Sebarkan artikel ini

Industri kuliner bisa menyelamatkan resesi. Karena apapun yang terjadi, semua orang butuh makan. Maka industri yang berkaitan dengan kuliner akan bertahan. “Tinggal bagaimana caranya bertahan,” tegas Sapto.

Menurut Sapto industri kuliner yang dikemas dan melayani pesan antar lebih berpotensi dibandingkan dengan industri kuliner yang harus dine in (makan di tempat). Jadi, jajanan pinggir jalan dan katering pesta akan lebih sulit bertahan.

Bicara soal usaha yang bertahan atau tidak bisa bertahan, Sapto mengungkapkan pandemi dan resesi bukanlah satu-satunya menjadi faktor tapi juga perilaku usaha. Selama ini pemerintah hanya mengajarkan bagaimana memasarkan produk dan mencari modal.

Pelaku industri didoktrin dengan semakin besar modalnya, semakin tumbuh usahanya dan cepat. Cara untuk mendapatkan modal juga tidak mandiri melainkan pinjam pada lembaga keuangan. Jaminannya adalah aset pribadi seperti tanah, rumah, dan barang berharga lainnya.

Ketika usaha mengalami masalah, pelaku usaha kesulitan membayar dan berujung pada kehilangan asetnya. Masalahnya lagi, jarang sekali pelaku usaha yang fokus pada mengembangkan usaha. Saat mendapatkan hasil dari usahanya, mereka fokus pada lifestyle, contohnya beli motor ninja. Untuk itu penting bagi pemerintah dalam membina para pelaku usaha agar bisa mempertahankan usahanya saat krisis dan menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi di perjalanan.

Karena semuanya sudah terjadi dan tidak dipersiapkan sebelumnya, Sapto menegaskan para pelaku usaha harus bertahan. Mau resesi atau tidak, kita semua harus bertahan. “Karena tak hanya resesi yang akan menggilas, tapi juga kompetisi dan lain sebagainya,” pungkasnya, “Mari gila bersama.”

Penulis: Yusnaeni