barisan.co
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran
No Result
View All Result
barisan.co
No Result
View All Result
Home Khazanah

Ajaran Ahimsa Mahatma Gandhi, Solusi Penyadaran Manusia

Redaksi by Redaksi
2 Desember 2020
Reading Time: 3 mins read
Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi

Share on FacebookShare on Twitter

BARISAN.CO – Perkembangan ilmu pengetahuan semakin membuat manusia terpola dan tatanan kebudayaan yang menjauhkan dari tujuan hidup. Manusia menjadi individualistik, sehingga kesempatan untuk berpikir mengenai dirinya sendiri dan tujuan hidup semakin jauh. Fenomena masyarakat tersebut membuat Mahatma Gandhi mengenalkan ajaran Ahimsa.

Mahatma Gandhi menawarkan solusi penyadaran manusia untuk lebih mengenal dirinya. Melalui ahimsa inilah akan membawa manusia untuk lebih mengenal diri dan bagaimana seharusnya bertindak.

Ahimsa diyakini oleh Mahatma Gandhi sebagai struktur kodrati manusia dan sebagai jalan untuk menemukan kebenaran. Menurut Mahatma Gandhi dalam ahimsa-lah gerak, kata-kata dan pikiran harus berpusat. Karenanya kalau manusia mau bertindak secara manusiawi, ia harus melaksanakan ahimsa.

Berita Terkait

Penantian Waktu Salat

Tarawih Sebagai Sarana Mencapai Derajat Takwa

13 April 2021
Teleskop Hans Lippershey

Teleskop: Ternyata Penemu Teleskop Bukan Galileo

16 Maret 2021

Ahimsa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “A” dan “Himsa”.  Diterjemahkan sebagai tanpa kekerasan. Ahimsa merupakan suatu sifat yang amat khusus dalam terminologi Hindu. Secara etimologis, “Himsa” berasal dari “Hims” yang berarti melukai, membunuh, merusak, menganggu dan lain sebagainya. Ahimsa kemudian diartikan sebagai sebuah penolakan atas suatu kehendak untuk membunuh atau melukai. Ahimsa berarti tidak menyakiti.

Menurut Gandhi pengertian seperti itu belum cukup. Ia baru sampai pada taraf permukaan yang paling dangkal dari aspek ahimsa. Dasar pemikiran ahimsa sudah diingkari bagi setiap pikiran jahat atau ketergesa-gesaan, berbohong, rasa benci dan mengharap orang lain celaka.

Gandhi menjelaskan bahwa “ahimsa berarti tidak menyakiti insan mana pun, baik dengan pikiran, ucapan dan tindakan, sekalipun konon untuk kepentingan insan itu sendiri”.

Hukum kasih sayang menghendaki perhatian yang sama terhadap semua kehidupan dari serangga yang paling kecil sampai manusia. Pengikut asas ini tidak boleh marah sekalipun terhadap pelanggar kesusilaan yang maha berat, tetapi sebaliknya harus kasih padanya, mendoakan kebaikannya dan melayaninya.

Walaupun harus kasih kepada orang yang bersalah, tetapi tidak berarti harus menyerah pada kesalahan dan ketidakadilan yang dilakukannya. Seorang ahimsaisi harus menentangnya sekuat tenaga dan dengan sabar dan tanpa dendam memikul penderitaan yang disebabkan oleh pihak pelanggar kepadanya sebagai imbalan terhadap perlawanannya.

Paham

Mahatma Gandhi berkata “paham pantang kekerasan kami hanya akan merupakan suatu yang hampa dan tidak bernilai, apabila keberhasilannya tergantung pada kemurahan hati pihak penguasa”.

Syarat keberhasilan kekuatan ini terletak pada kesadaran jiwa yang terpisah dari badan manusia dan sifatnya yang kekal. Kesadaran berarti suatu keyakinan yang hidup dan bukan semata-mata suatu keyakinan akal budi.  Pada pantang kekerasan keberanian terletak pada kematian, bukan pada pembunuhan.

Ahimsa  secara harfiah berarti tidak membunuh. Namun bagi Mahatma Gandhi, mempunyai makna yang luas dan tidak terukur jangkauannya. Ahimsa menurut Gandhi berarti tidak boleh menyinggung perasaan siapa pun, tidak boleh mempunyai pikiran yang buruk walaupun terhadap orang yang mungkin menganggap dirinya musuh kita.

Menurut ajaran Hindu, sebagian dari diri hanya sebagian saja manusia, sebagian lagi masih berupa binatang. Barulah kemenangan atas naluri-naluri rendah kita dengan jalan cinta dapat kita matikan kebinatangannya. Satu cita-cita yang juga dinyatakan secara pelambang dalam nyanyian pertama Bhagawad Gita.

Menurut Gandhi, manusia sebagai binatang itu bersifat himsa, tetapi sebagai roh ia bersifat ahimsa. Itulah sebabnya mengapa ahimsa dapat digunakan sebagai prinsip paling efektif untuk tindakan sosial, karena secara mendalam sesuai dengan kebenaran sifat alami manusia dan sesuai benar dengan keinginan bawaannya akan perdamaian, keadilan, ketertiban, kebebasan dan martabat pribadi.

Ahimsa

Ahimsa merupakan jalan untuk mengubah hubungan-hubungan agar terlaksana peralihan kekuasaan secara damai, dilakukan dengan sukarela tanpa desakan semua yang bersangkutan oleh karena semuanya mengakuinya sebagai hak.

Pada prinsipnya, ahimsa merupakan dasar kelanggengan kehidupan umat manusia, jika tidak antara satu dengan yang lainnya akan selalu konflik, melukai dan membunuh, maka umat manusia sudah sejak dulu sirna dari atas muka bumi.

Dengan demikian apakah ahimsa sudah sepenuhnya ditaati? Gandhi menjawab belum, sebab setiap ada kepentingan remah yang bertentangan, kita sudah memakai kekerasan. 

Oleh karena ahimsa ada di dalam sifat alami manusia sendiri. Maka hal itu dapat dipelajari oleh semuanya, walaupun Gandhi dengan hati-hati menyatakan bahwa ia tidak mengharapkan setiap orang untuk mempraktekkan dengan sempurna.

Namun semua orang harus bersedia menanggung resiko dan taruhan bagi ahimsa. Karena kebijakan kekerasan tidak saja telah membuktikan kebusukan tetapi juga mengancam manusia dengan kemusnahan. (Luk)

Tags: AhimsaAhimsa Mahatma GandhiBhagawad GitaMahatma Gandhi
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

Pos Terkait

Penantian Waktu Salat
Khazanah

Tarawih Sebagai Sarana Mencapai Derajat Takwa

13 April 2021

BARISAN.CO - Bulan  Ramadhan  disebut  juga bulan  ibadah  (Syahru al-‘Ibadah) karena Ramadhan menjadi  ladang  untuk  beribadah  dan  amal kebaikan  melebihi ...

Teleskop Hans Lippershey
Khazanah

Teleskop: Ternyata Penemu Teleskop Bukan Galileo

16 Maret 2021

Hans Lippershey dari Belanda penemu teleskop

Ibnu Sina
Khazanah

Ibnu Sina, Doktrin Wujud dan Bapak Pengobatan Modern

28 Februari 2021

Ibnu Sina dan Doktrin Wujud

Gunung Puntang, Ada Puing Sejarah Radio Terbesar di Dunia
Khazanah

Gunung Puntang, Ada Puing Sejarah Radio Terbesar di Dunia

20 Februari 2021

Banyak yang belum tahu, di Gunung Puntang yang sering disebut Musisi Anji, ada puing sejarah Stasiun Radio Malabar

Load More

FOKUS

Mengintip Beberapa Negara Mengelola Aturan Hak Cipta Musik
Fokus

Mengintip Beberapa Negara Mengelola Aturan Hak Cipta Musik

by Redaksi
16 April 2021
0

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken PP Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.

Read more
Singkat Cerita Pembajakan Musik di Indonesia

Singkat Cerita Pembajakan Musik di Indonesia

16 April 2021
Mengupayakan Titik Impas Antara Radio & Aturan Royalti

Mengupayakan Titik Impas Antara Radio & Aturan Royalti

16 April 2021

AKTUAL

4 Tips Orang Tua Menghadapi Anak Introvert
Lifestyle

4 Tips Orang Tua Menghadapi Anak Introvert

by Putri Nur
19 April 2021
0

Coba deh tips ini

Read more
Aktivis Muda Anti Perbudakan Itu Bernama Iqbal Masih

Aktivis Muda Anti Perbudakan Itu Bernama Iqbal Masih

19 April 2021
Resep Bubur Sumsum dengan Kreasi Biji Salak Ungu

Resep Bubur Sumsum dengan Kreasi Biji Salak Ungu

19 April 2021
Kepekaan

Pelatihan Ketajaman dan Kepekaan

19 April 2021
KH. Hasyim Asy’ari

7 Ramadan, Haul Sang Kiai KH. Hasyim Asy’ari

19 April 2021
Kado Ramadan untuk Lansia dari Komunitas Relawan Subang

Kado Ramadan untuk Lansia dari Komunitas Relawan Subang

19 April 2021
Mengenal Machali, Harimau Benggala Tertua di Dunia

Mengenal Machali, Harimau Benggala Tertua di Dunia

19 April 2021
Menkes: Jangan Sampai Kita Lengah terhadap Penyebaran Pandemi

Menkes: Jangan Sampai Kita Lengah terhadap Penyebaran Pandemi

19 April 2021
Enam Juta Dosis Bahan Baku Vaksin dari Sinovac Tiba di Indonesia

Enam Juta Dosis Bahan Baku Vaksin dari Sinovac Tiba di Indonesia

19 April 2021
Polri dan Interpol Buru Pria yang Mendaku Diri Nabi ke-26

Polri dan Interpol Buru Pria yang Mendaku Diri Nabi ke-26

19 April 2021

TRENDING

  • Sepak Terjang KPK Ibu Kota Bentukan Anies Cegah Korupsi di lingkungan Pemprov

    Sepak Terjang KPK Ibu Kota Bentukan Anies Cegah Korupsi di lingkungan Pemprov

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gunung Puntang, Ada Puing Sejarah Radio Terbesar di Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kado Ramadan untuk Lansia dari Komunitas Relawan Subang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Utang Luar Negeri BUMN Meningkat Pesat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Hapus Pendidikan Pancasila & Bahasa Indonesia? Begini Tanggapan Nadiem

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KH. Masagus Ahmad Fauzan Yayan, Lokomotif Perkembangan Islam Masa Kini di Palembang Darussalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bidadari dalam Cahaya Putih – Cerpen Eko Tunas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPDB 2021, Pemprov DKI Prioritaskan Seleksi Berbasis Domisili

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syiar Islam, PKB Ziarahi Makam Dewan Syuro Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TENTANG KAMI

BarisanCo JNews

Media Opini Indonesia

  • Iklan
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik

Kategori

Follow Us

Facebook Twitter Instagram

© 2021 Barisan.co - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Lifestyle
    • Kesehatan
    • Kuliner & Wisata
  • Ragam
    • Edukasi
    • Sainstek
    • Sastra
    • Kontemplasi
  • Humaniora
    • Video
    • Viral
    • Infografis
    • Tokoh & Peristiwa
  • Khazanah
  • Ekonopedia
  • Quran