Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Khazanah

Ajaran Ahimsa Mahatma Gandhi, Solusi Penyadaran Manusia

:: Redaksi
2 Desember 2020
dalam Khazanah
Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Perkembangan ilmu pengetahuan semakin membuat manusia terpola dan tatanan kebudayaan yang menjauhkan dari tujuan hidup. Manusia menjadi individualistik, sehingga kesempatan untuk berpikir mengenai dirinya sendiri dan tujuan hidup semakin jauh. Fenomena masyarakat tersebut membuat Mahatma Gandhi mengenalkan ajaran Ahimsa.

Mahatma Gandhi menawarkan solusi penyadaran manusia untuk lebih mengenal dirinya. Melalui ahimsa inilah akan membawa manusia untuk lebih mengenal diri dan bagaimana seharusnya bertindak.

Ahimsa diyakini oleh Mahatma Gandhi sebagai struktur kodrati manusia dan sebagai jalan untuk menemukan kebenaran. Menurut Mahatma Gandhi dalam ahimsa-lah gerak, kata-kata dan pikiran harus berpusat. Karenanya kalau manusia mau bertindak secara manusiawi, ia harus melaksanakan ahimsa.

Ahimsa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “A” dan “Himsa”.  Diterjemahkan sebagai tanpa kekerasan. Ahimsa merupakan suatu sifat yang amat khusus dalam terminologi Hindu. Secara etimologis, “Himsa” berasal dari “Hims” yang berarti melukai, membunuh, merusak, menganggu dan lain sebagainya. Ahimsa kemudian diartikan sebagai sebuah penolakan atas suatu kehendak untuk membunuh atau melukai. Ahimsa berarti tidak menyakiti.

BACAJUGA

13 Tokoh Dunia yang Ambidextrous

13 Tokoh Dunia yang Ambidextrous

24 Agustus 2022
Mahatma Gandhi

7 Tips Rahasia Sehat Mahatma Gandhi

12 Desember 2020

Menurut Gandhi pengertian seperti itu belum cukup. Ia baru sampai pada taraf permukaan yang paling dangkal dari aspek ahimsa. Dasar pemikiran ahimsa sudah diingkari bagi setiap pikiran jahat atau ketergesa-gesaan, berbohong, rasa benci dan mengharap orang lain celaka.

Gandhi menjelaskan bahwa “ahimsa berarti tidak menyakiti insan mana pun, baik dengan pikiran, ucapan dan tindakan, sekalipun konon untuk kepentingan insan itu sendiri”.

Hukum kasih sayang menghendaki perhatian yang sama terhadap semua kehidupan dari serangga yang paling kecil sampai manusia. Pengikut asas ini tidak boleh marah sekalipun terhadap pelanggar kesusilaan yang maha berat, tetapi sebaliknya harus kasih padanya, mendoakan kebaikannya dan melayaninya.

Walaupun harus kasih kepada orang yang bersalah, tetapi tidak berarti harus menyerah pada kesalahan dan ketidakadilan yang dilakukannya. Seorang ahimsaisi harus menentangnya sekuat tenaga dan dengan sabar dan tanpa dendam memikul penderitaan yang disebabkan oleh pihak pelanggar kepadanya sebagai imbalan terhadap perlawanannya.

Paham

Mahatma Gandhi berkata “paham pantang kekerasan kami hanya akan merupakan suatu yang hampa dan tidak bernilai, apabila keberhasilannya tergantung pada kemurahan hati pihak penguasa”.

Syarat keberhasilan kekuatan ini terletak pada kesadaran jiwa yang terpisah dari badan manusia dan sifatnya yang kekal. Kesadaran berarti suatu keyakinan yang hidup dan bukan semata-mata suatu keyakinan akal budi.  Pada pantang kekerasan keberanian terletak pada kematian, bukan pada pembunuhan.

Ahimsa  secara harfiah berarti tidak membunuh. Namun bagi Mahatma Gandhi, mempunyai makna yang luas dan tidak terukur jangkauannya. Ahimsa menurut Gandhi berarti tidak boleh menyinggung perasaan siapa pun, tidak boleh mempunyai pikiran yang buruk walaupun terhadap orang yang mungkin menganggap dirinya musuh kita.

Menurut ajaran Hindu, sebagian dari diri hanya sebagian saja manusia, sebagian lagi masih berupa binatang. Barulah kemenangan atas naluri-naluri rendah kita dengan jalan cinta dapat kita matikan kebinatangannya. Satu cita-cita yang juga dinyatakan secara pelambang dalam nyanyian pertama Bhagawad Gita.

Menurut Gandhi, manusia sebagai binatang itu bersifat himsa, tetapi sebagai roh ia bersifat ahimsa. Itulah sebabnya mengapa ahimsa dapat digunakan sebagai prinsip paling efektif untuk tindakan sosial, karena secara mendalam sesuai dengan kebenaran sifat alami manusia dan sesuai benar dengan keinginan bawaannya akan perdamaian, keadilan, ketertiban, kebebasan dan martabat pribadi.

Ahimsa

Ahimsa merupakan jalan untuk mengubah hubungan-hubungan agar terlaksana peralihan kekuasaan secara damai, dilakukan dengan sukarela tanpa desakan semua yang bersangkutan oleh karena semuanya mengakuinya sebagai hak.

Pada prinsipnya, ahimsa merupakan dasar kelanggengan kehidupan umat manusia, jika tidak antara satu dengan yang lainnya akan selalu konflik, melukai dan membunuh, maka umat manusia sudah sejak dulu sirna dari atas muka bumi.

Dengan demikian apakah ahimsa sudah sepenuhnya ditaati? Gandhi menjawab belum, sebab setiap ada kepentingan remah yang bertentangan, kita sudah memakai kekerasan. 

Oleh karena ahimsa ada di dalam sifat alami manusia sendiri. Maka hal itu dapat dipelajari oleh semuanya, walaupun Gandhi dengan hati-hati menyatakan bahwa ia tidak mengharapkan setiap orang untuk mempraktekkan dengan sempurna.

Namun semua orang harus bersedia menanggung resiko dan taruhan bagi ahimsa. Karena kebijakan kekerasan tidak saja telah membuktikan kebusukan tetapi juga mengancam manusia dengan kemusnahan. (Luk)

Topik: AhimsaAhimsa Mahatma GandhiBhagawad GitaMahatma Gandhi
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

wakaf uang
Khazanah

Mengenal Wakaf Uang, Sejarah dan Fatwa Ulama

25 Januari 2023
Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?
Khazanah

Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?

21 Desember 2022
Serat Tripama
Khazanah

Serat Tripama dan Ajaran Tentang Cinta Tanah Air

15 Desember 2022
umur para nabi
Khazanah

Umur Para Nabi, 25 Nabi yang Wajib Diketahui Hingga Nabi Khidir dan Nabi Uzair

13 Desember 2022
kitab al-filaha
Khazanah

Kitab Al-Filaha Ibnu Awwam, Induknya Ilmu Pertanian

6 Desember 2022
buntil
Khazanah

Buntil, Makanan Khas Jawa yang Kian Langka

5 Desember 2022
Lainnya
Selanjutnya
Anies Baswedan

Isolasi Mandiri, Anies Live Instagram Sendiri Sempat Grogi

Gemar Olahraga, Kenapa Serangan Jantung?

Gemar Olahraga, Kenapa Serangan Jantung?

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

4 Februari 2023
Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

4 Februari 2023
3 Petani Pakel

3 Petani Pakel Banyuwangi Ditangkap, Aliansi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Segera Selesaikan Kasus Pakel

4 Februari 2023
Geliat Cagar Budaya

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

4 Februari 2023
cap go meh 2023

Besok, Puncak Cap Go Meh 2023 Dikenal dengan Festival Lampion

4 Februari 2023
jus untuk menurunkan gula darah

11 Jus untuk Menurunkan Gula Darah, Efektif dan Perlu Dicoba

4 Februari 2023
Penculikan Anak

Darurat Penculikan Anak, Ortu Wajib Lakukan ini Sebagai Antisipasi

4 Februari 2023

SOROTAN

Geliat Cagar Budaya
Opini

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

:: Redaksi Barisan.co
4 Februari 2023

Cagar Budaya dan Teknologi Digital

Selengkapnya
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang