Alasan lain, al-Kindi menyatakan bahwa alam ini tidak kekal adalah mengenai teori ketakterhinggaan secara matematik. Menurutnya, benda-benda fisik ini terjadi dari materi dan bentuk, serta bergerak dalam ruang dan waktu.
Meski benda itu adalah wujud dunia. Karena benda itu terbatas, maka ia tidak kekal, dan hanya Allah-lah yang kekal. Teori penciptan alam Al-Kindi, yaitu diciptakan dari ketiadaan, bersifat terbatas dan tidak kekal.
Tuhan bagi al-Kindi adalah pencipta dan bukan penggerak pertama seperti pendapat Aristoteles. Alam bagi al-Kindi bukan kekal di zaman lampau (qodim), tetapi mempunyai permulaan.
Pemikiran Al-Kindi lebih dekat dengan filsafat Plotinus, bahwa Yang Maha Satu (to hen) adalah sumber dari alam ini dan sumber dari segala yang ada. Alam ini adalah emanasi atau pancaran dari Yang Maha Satu. Sayang, paham emanasi al-Kindi itu tidak begitu jelas. (Luk)