Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Al-Ya’qubi, Penulis Ilmu Geografi

Redaksi
×

Al-Ya’qubi, Penulis Ilmu Geografi

Sebarkan artikel ini

Ya’qubi menguraikan tentang aspek arkeologi, etnografi, antropologi, ilmu alam, geografis, dan koordinat dari setiap tempat yang ia jelaskan dalam ensiklopedianya itu. Bahkan, ia juga memberikan nama untuk setiap kota, menginformasikan monumen dan bangunan megah di kota itu. Tak lupa pula, Ya’qubi mengisahkan tentang sejarah sebuah tempat, populasi, sampai figur atau sosok ternama dari tempat atau kota yang ia jelaskan.

Ketelitian

Untuk mendapatkan informasi perinci yang ia gunakan dalam ensiklopedianya itu, ia melangkahkan kakinya ke sejumlah wilayah. Ya’qubi bepergian ke Persia, Arabia, Irak, dan Mesir. Ia sendiri saat itu menetap di Allepo, Suriah. Ia membangun relasi dan pertemanan dengan para geografer dan sejarawan.

Ia mengorek kumpulan fakta dari mereka dan juga para wisatawan. Namun, hal yang paling penting dan ini menjadi ruh dalam ensiklopedianya itu, ia menuliskan fakta-fakta yang dikumpulkan dari perjalanan-perjalanan yang ia lakukan sendiri dan dari orang yang ia temui saat ia melakukan sebuah perjalanan.

Selain itu, Ya’qubi juga sepenuhnya memahami dengan beragam konsep para geografI Muslim sebelumnya bahwa mereka tak hanya menguasai geografis, tetapi juga mengaitkannya dengan sejumlah bidang ilmu lainnya. Seperti, matematika dan fisika. Semua itu, Ya’qubi tuangkan pula dalam karyanya. Bahkan, dalam bab tambahan di dalam ensiklopedianya itu, ia terlebih dahulu membahas mengenai istilah yang ia gunakan dalam karyanya itu dan istilah-istilah geografis yang tersebar di dalamnya.

Untuk melengkapi dan memperkaya data, Ya’qubi memanfaatkan hasil kerja dari ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Namun, ia bersikap kritis terhadap data-data yang ia gunakan. Ia melakukan koreksi atas data yang ingin ia gunakan jika memang dibutuhkan.

Ketat terhadap data dan fakta

Bahkan, Ya’qubi dikenal sebagai ilmuwan yang sangat ketat dengan data dan fakta yang ingin ia gunakan dalam karyanya. Hasil kerjanya, merupakan akhir dari sebuah proses ketat yang ia lakukan. Semua data dan fakta ia teliti.

Fakta yang dinilai tak valid, ia buang. Ya’qubi sangat berpegang pada akurasi dan ketelitian informasi. Tak heran jika dalam situs Muslimheritage, disebutkan bahwa Mujam al-Buldan sampai sekarang dianggap sebagai sumber referensi yang sangat bagus.

Dalam karyanya itu, Ya’qubi juga melihat adanya hubungan erat antara geografis dan sejarah. Ia menekankan pula peran ortografi atau sistem penulisan dari tempat-tempat yang ia gambarkan dalam karya ensiklopedianya itu. Selain itu, pengaturan alfabet dalam karyanya, merupakan upaya untuk memberikan ejaan yang tepat mengenai nama-nama tempat, posisi geografisnya, batas, pegunungan, padang pasir , laut, dan pulau-pulau yang ada di suatu tempat.