Presiden Jokowi jelas butuh penyegaran. Tujuh bulan sudah pandemi berlalu tanpa perkembangan yang berarti. Sudah saatnya presiden melakukan loncatan, keluar dari gagasan teknokratis menteri-menterinya yang terbukti tidak sukses.
Tapi, reshuffle atau pencopotan sering kali bukan hanya berarti ‘menyingkirkan’ sosok menteri, melainkan juga kepentingan ekonomi dan politik—di luar kepentingan presiden—yang mereka layani. Di sinilah letak pembuktian bagi presiden: Apakah benar dia tanpa beban atau sebaliknya.