Faktor dan Risiko Kecanduan Judi
Ada banyak faktor yang berkontribusi dalam berkembangnya kecanduan judi termasuk putus asa terhadap uang, rasa bangga yang berasal dari sensasi taruhan, dan suasana memabukkan dari adegan perjudian.
Tahun 2013, American Psychiatric Association mengelompokkan judi sebagai candu dalam edisi ke-5 Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM).
Berdasarkan data The Recovery Village, laki-laki lebih cenderung menjadi penjudi kompulsif karena perempuan umunya mulai berjudi di usia yang lebih tua. Akan tetapi, ketika perempuan memulainnya, mereka akan lebih cepat kecanduan.
Salah satu efek dari kecanduan judi adalah utang yang menumpuk dari waktu ke waktu. Tidak jarang, mereka kehilangan pekerjaannya akibat mengabaikan tugasnya untuk bisa bertaruh.
Banyak penjudi bermasalah dan sering jatuh ke kegiatan ilegal seperti pencurian demi mendanai kecanduannya. Bagi penjudi yang tidak dapat melunasi utang, dipaksa menyatakan kebangkrutan dan bahkan kehilangan rumah.
Stres finansial juga menjadi beban tersendiri yang menyebabkan rusaknya hubungan dengan orang lain atau juga masalah kesehatan seperti sakit kepala, insomnia, dan maag. Orang yang kecanduan judi juga lebih cenderung menyalahkan obat-obatan dan alkohol, yang dapat berakibat kehancuran berlanjut.
KIta mungkin ingin mendapatkan kehidupan finansial lebih baik, namun tidak dengan memilih cara berjudi. Dengan mempertimbangakan risikonya, ini bisa menjadi cara agar kita tidak terpuruk ke depannya. [dmr]