Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Gus Baha: Allah Swt Subjek yang Tak Dapat Diobjekkan

Redaksi
×

Gus Baha: Allah Swt Subjek yang Tak Dapat Diobjekkan

Sebarkan artikel ini

“Allahlah yang merezekikan si A, tapi dengan wujud riil: ada seorang yang bertandang dan bertransaksi. Namun demikian, tetaplah diistilahkan Allah yang memberi rezeki, Allah yang merahmati. Walau Allah tidak datang langsung mengantar teh gula, atau salam templek kan!” canda Gus Baha.

Dari situlah, Aisyah jelas hendak mengamankan konstitusi akidah Islam. Bahwa allah swt adalah subjek yang tak dapat diobjekkan. Bahwa Allah swt wujud, tapi tak dapat dilihat, didengar, dibuktikan, dinyatakan, atau dibayangkan. Pokoknya, laisa kamislihi syaiun. Prinsipnya, kita jangan sampai terjebak untuk mendramatisasi wujud Tuhan.

Sehingga sang Nabi saw pun memberi batasan kepada umat beliau untuk tak berpikir zat Allah, tapi seyogianya menafakuri ciptaan-Nya saja. “Makanya ahli sunah itu yakin, melihat perempuan cantik atau larut dalam gelimang harta itu tidak disebut murtad. Namun, mengeklaim telah melihat Tuhan itu rawan murtad. Karena jelas: laisa kamislihi syaiun.” simpul Gus Baha.

Demikian.