Sistem politik mengekalkan budaya patriarki. Hal ini dikarenakan mayoritas pejabat publik maupun politisi didominasi oleh kaum laki-laki. Meskipun sudah terdapat kebijakan yang mengatur tentang partisipasi perempuan dalam perpolitikan, pada implementasinya repsentasi perempuan dalam politik masih dibawah 30%. Dengan kata lain perlu ada reformasi padi sistem kepartaian sebagai lembaga yang mewadahi kepentingan anggota maupun partisannya. [Luk]
[1] Lihat Peter F Drucker, Managing the Non Profit Organization, Principle and Practices, New York, HarperCollins, 2005.
[2] Pujiyanti, A. (2008). Konstribusi empati terhadap perilaku altruisme pada siswa siswi SMA Negeri 1 Setu Bekasi. Jurnal Psikologi, 4, 132-149.
[3] Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial. Edisi kedua belas. Jakarta: Salemba Humanika
[4] Dietz, T., Kalof, L., & Stern, P. (2002). Gender, values, and environmentalism. Journal of Social Science Quarterly, 14, 353-356.