EkonomiTerkini

Angka Harapan Hidup Rendah, Anies: Kolaborasi Lintas Sektoral Bangun Pola Hidup Sehat Masyarakat

Beta Wijaya
×

Angka Harapan Hidup Rendah, Anies: Kolaborasi Lintas Sektoral Bangun Pola Hidup Sehat Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Anies sampaikan butuh pembangunan lintas sektoral agar terjadi pembangunan kesehatan optimal, tak hanya peningkatan kesehatan bersifat kuratif (pengobatan).

BARISAN.CO – Dalam debat capres ke 5 pertanyaan pertama untuk calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemakan tentang kesehatan. Dimana dalam pertanyaan tersebut menyebutkan, bagaimana mensolusikan kondisi angka harapan hidup di Indonesia yang rendah di ASEAN agar tertangani dengan optimal, melalui pendekatan preventif-promotif.

Kami percaya bahwa pelayanan kesehatan yang baik dapat menjadi kunci kebahagiaan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya peran Posyandu dari tingkat RT menjadi krusial untuk menjaga kesehatan masyarakat. Ungkap Paslon calon presiden nomer urut 2 Ganjar Pranowo saat debat ke 5 yang merupakan rangkaian debat terakhir, diadakan oleh KPU, Gedung JCC, Jakarta. Minggu (4/2/2024).

“Tadi dalam pembukaan saya sampaikan mesti preventif dan promotif mesti diwujudkan dalam bentuk kepengetahuan kita terhadap kesehatan, minimal untuk kita sendiri, berolahraga, makan sehat, hidup bersih sehat, saya kira itu yang paling baik,” kata Ganjar.

Sementara calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berpendapat bahwa kolaborasi lintas sektoral dalam pembangunan untuk tujuan kesehatan masyarakat. Adalah kunci untuk mencapai nilai kesehatan masyarakat yang optimal.

Anies mencatat bahwa salah satu tantangan utama adalah pusat kesehatan masyarakat yang lebih fokus pada aspek kuratif atau pengobatan daripada preventif. Pemikiran ini diperkuat dengan adanya permasalahan gaya hidup tidak sehat di masyarakat. Oleh karena itu, butuhkan pendekatan lintas sektoral dalam pembangunan, seperti pembangunan jalan untuk pesepeda, trotoar untuk pejalan kaki, dan kolaborasi antar sektor untuk menciptakan solusi preventif dan solutif.

“Supaya dana tak hanya di dinas kesehatan, tapi di bidang yang terkait preventif dan promotif,” Ungkap Anies.

Fakta Perkembangan Rendahnya Angka Harapan Hidup Masyarakat Indonesia daripada Negara Lain

Selengkapnya, fakta angka harapan hidup menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki angka yang rendah, daripada negara-negara tetangga. Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti bahwa angka harapan hidup saat lahir di Indonesia dalam pendekatan median masih di bawah 70 tahun, sementara di Singapura mencapai 84,13 tahun pada tahun 2022.

OECD  (Organization for Economic Cooperation and Development) menekankan bahwa angka harapan hidup terkait dengan dimensi yang luas, dan untuk meningkatkannya perlu kolaborasi lintas sektoral. Guna mencapai hasil yang lebih baik, program kesehatan harus berfokus pada pembangunan prefentif-promotif, bukan hanya kuratif.

Dengan kesadaran akan peran krusial dengan mengutamakan pentingnya kolaborasi lintas sektoral, Indonesia dapat memperbaiki angka harapan hidupnya. Pembangunan yang berfokus pada prefentif-promotif, didukung oleh pelayanan kesehatan yang baik, akan membawa dampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga melibatkan sektor lain demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bahagia. [Yat]