Scroll untuk baca artikel
Blog

Anies Baswedan dan Kenangan Sosok Presiden Pedalangan Ki Kondang Sutrisno

Redaksi
×

Anies Baswedan dan Kenangan Sosok Presiden Pedalangan Ki Kondang Sutrisno

Sebarkan artikel ini

Oleh: Janggan Smorosanto

Rahayu, Salam Budaya
Di tengah kesibukan yang luar biasa, Bopo Anies Baswedan masih menyempatkan diri untuk menghadiri peringatan 40 hari wafatnya Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Ki Kondang Sutrisno. Senin, 12 Desember 2022, Bopo Anies berkunjung ke kediaman almarhum Bopo Kondang di Jalan Pepaya, Perum Harapan Baru, Bekasi. Istri Ki Kondang, Ibu Istiqomah, dan warga menyambut kedatangan Bopo Anies dengan penuh haru. Cukup jauh – sebenarnya – kalau dari lokasi tinggal Booo Anies di bikangan Lebakbulus, Jakarta Selatan.

Dalam sambutannya, Bopo Anies menyampaikan bahwa semasa hidupnya, Almarhum Ki Kondang benar-benar salah satu tokoh pedalangan yang sangat mencintai dunia wayang. Separo lebih dari usianya dihibahkan untuk menjaga, merawat, melestarikan seni budaya wayang kulit agar tetap ngremboko alias berkembang di Indonesia.

Semasa hidup, Almarhum memang amat dekat dengan Bopo Anies. Mereka berdua pernah bekerja sama menggelar Festival Dalang Anak di Kota Tua Jakarta bulan Oktober 2022 lalu. Semasa menjabat Gubernur, Bopo Anies bahkan ‘naggap’ wayang dengan dalang Alm. Ki Manteb Soedharsono di pelataran Balaikota DKI. Dalam sejarah, baru kali itu Balaikita DKI Jakarta nanggap wayang. Itu terjadi karena kedekatan Bopo Anies dengan Almarhum.

Semangat dan kecintaan alm. Ki Kondang pada wayang kulit memang tak terbantahkan. Hal itu yang membuat almarhum terpilih hingga dua kali sebagai Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Pusat. Sebuah pengabdian tanpa batas.

Kami benar-benar kehilangan sekali seorang teman diskusi dan sahabat sejati di bidang pelestarian seni-budaya wayang kulit. Selama kurang lebih 3,5 tahun terakhir kami selalu berjalan beriringan dalam upaya bersama menjaga seni budaya tradisional wayang kulit agar tetap eksis di tengah-tengah krisis Pandemi Covid-19.

Kami masih ingat, bagaimana kami harus mendalang secara virtual agar wayang tetap dikenal oleh masyarakat. Agar wayang terus bersemai di hati penggemar dan pecintanya, termasuk generasi muda. Saat kondisi mulai kondusif dan pagelaran wayang kulit bisa dilakukan secara offline, beliau justru mendahului kami. Almarhum Bopo Kondang dan Bopo Anies adalah sejoli yang berani nguri-nguri seni (wayang) di kala semua terpuruk gara-gara Pandemi.

Kami tak akan pernah lupa perjuanganmu Bopo Kondang. Kami juga akan meneruskan perjuangan untuk melestarikan kesenian wayang kulit. Sugeng tindak Bopo Kondang, semoga Allah SWT menempatkan Bopo di tempat yang mulia sesuai amal kebaikan Bopo semasa hidup. Terima kasih Bopo Anies atas kedatangannya, terima kasih atas support-nya selama ini buat pewayangan di bumi pertiwi. Perjalanan masih panjang, untuk melanjutkan misi Alm. Ki Kondang. [rif]