Penulis: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES
TIAP orang memang merupakan pemimpin. Sekurangnya memimpin keluarga atau dirinya sendiri. Beberapa diantaranya diberi kesempatan memimpin ratusan, ribuan hingga jutaan orang. Baik karena jabatan karir dan professional, ataupun karena proses sosial atau politik.
Ada yang berhasil dan dikenal sebagai pemimpin yang baik. Ada pula yang berkinerja biasa saja. Bahkan ada yang diingat sebagai pemimpin yang buruk karena mencatatkan banyak kegagalan atau menimbulkan kerusakan.
Ada satu jenis pemimpin yang dikenang dalam kurun waktu lama sebagai pemimpin hebat. Jenis semacam ini meninggalkan jejak sejarah yang terus dipelajari bertahun bahkan berabad kemudian. Apa yang dia ucapkan dan lakukan berdampak besar pada komunitasnya, dan kadang berpengaruh kuat pula pada kehidupan komunitas lain yang tidak secara langsung dipimpinnya. Pengaruhnya pun bisa melampaui zamannya.
Pemimpin hebat tersebut memang tidak semuanya dikenal sebagai pemimpin yang membawa kebaikan saja. Sebagiannya justeru membawa kesusahan atau kerusakan. Ada pula pemimpin hebat yang masih kontroversial antara lebih banyak membawa manfaat atau mudarat bagi umat manusia.
Pemimpin hebat selalu dibentuk oleh proses yang panjang dan penuh tantangan yang tidak lazim bagi manusia kebanyakan. Bakat dan potensi mereka telah tampak sejak usia muda. Namun, tidak semua bibit berhasil tumbuh kembang. Sebagian tak sempat dikenal sebagai pemimpin hebat.
Sedikitnya ada lima petanda seorang pemimpin berpotensi menjadi pemimpin hebat. Ciri atau tanda ini dapat dikenali pada rekam jejak kehidupannya.
Ciri-ciri pemimpin hebat
Pertama, memiliki ide-ide besar pada zamannya. Gagasannya satu persatu dikemukakan pada publik luas, terutama komunitas yang dipimpin atau akan dipimpin nantinya. Secara simultan, sebagian ide tersebut dapat diwujudkan seiring kesempatannya menjadi pemimpin.
Kedua, memiliki pendukung militan yang terus bertambah. Pemimpin hebat seolah punya magnit yang membuat orang-orang mendekat dan kemudian mengikuti serta mendukungnya dalam banyak tindakan. Tidak hanya membantu sekadarnya, melainkan secara sungguh-sungguh dengan segala sumber daya yang mereka miliki.
Ketiga, memiliki penentang yang fanatis. Para penentang ini kadang bukan sekadar menolak ikut, melainkan melawan dan membencinya. Penyebabnya antara lain ide dan tindakan pemimpin hebat sering terasa menganggu beberapa pihak. Terutama jika berakibat timbulnya perubahan-perubahan yang dianggap sangat merugikan mereka.
Keempat, memiliki para pendukung dan penentang yang kritis dan rasional. Diantara dua kelompok di atas, ada pendukung namun tetap kritis atas ide dan tindakan sang pemimpin sepanjang waktu. Begitu pula dengan penentang yang memiliki pertimbangan rasional untuk tidak setuju atas gagasan dan tindakannya. Kedua kelompok ini justeru berkontribusi atas perkembangan ide dan tindakan sang pemimpin.