Scroll untuk baca artikel
Blog

Antara Sehat dan Mati, Pemerintah Memilih Ekonomi

Redaksi
×

Antara Sehat dan Mati, Pemerintah Memilih Ekonomi

Sebarkan artikel ini

Bahkan seorang anak mengalami sakit, badanya panas karena pindah rumah atau menempati daerah yang baru. Seorang ibu diminta untuk mengambil tanah dari kediaman awal. Tanah tersebut bisa ditabur di daerah baru yang ditempati maupun dibuat alat kompres untuk anak sakit.

Dulu, zaman para wali terutama Sunan Kalijaga. Senjata pamungkas berdakwah selain ilmu dan kanuragan adalah segengam tanah yang dibawa. Jika tanah itu cocok di daerah yang dilewati, maka ia harus berhenti dan berdakwah di situ.

Ilmu tentang tanahpun dimiliki Sunan Kalijaga. Ketika Sunan Kalijaga ke Semaran, wilayah dibawah kekuasaan Ki Ageng Pandan Arang. Sunan Kalijaga mau diberi hadiah harta melimpah, namun Sunan Kalijaga menolak. Ia hanya meminta untuk dapat adzan di wilayah kekuasaan Ki Pandan Arang. Lalu Sunan Kalijaga mencakul tanah, seketika itu tanah menjadi emas.

Sedangkan persoalan pertumbuhan ekonomi, negara Indonesia seharusnya patut bersyukur. Inilah ekonomi sunatullah, bahwa pertanian mengalami pertumbuhan meski ada dampak Covid-19. Ekonomi sunatullah di Indonesia adalah sumber daya alam yang dimiliki negara ini. Baik itu pertanian, perikanan, peternakan, maupun pertambangan.

Namun sayangnya ekonomi sunatullah ini, tanahnya digengaman para investor. Tanah pertanian, tanah perikanan, tanah peternakan, maupun tanah pertambangan bukan rakyat yang menguasai. Tanah ini adalah milik rakyat, hidup tanah air Indonesia.

Kamis, 27/08/2020