BPP dalam hal rincian organisasi atau Kementerian/Lembaga tidak mengalami banyak perubahan. Peningkatan hampir seluruhnya dalam hal Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Terkonfirmasi pula dari jenis belanja yang mengalami perubahan sangat signifikan berupa belanja subsidi dan belanja lain-lain.
Outlook subsidi energi diproyeksikan mencapai Rp209 trilyun atau 156% dari yang dialokasikan semula. Dalam hal subsidi energi ini, narasi pemerintah dan pembicaraan publik berbeda dengan akuntansi APBN. Subsidi energi terkait Pertalite dalam item APBN merupakan kompensasi yang masuk jenis belanja lain-lain. Realisasi jenis belanja lain-lain diprakirakan mencapai 223%.
Meskipun realisasi semester satu mengalami surplus, utang pemerintah tetap bertambah dalam pos pembiayaan utang sebesar Rp192 trilyun. Bahkan, outlook memproyeksikan pembiayaan utang akan tetap mencapai Rp732 trilyun. [rif]