BARISAN.CO – Kabar duka datang dari pengusaha Arifin Panigoro. Arifin meninggal dunia pada Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis Amerika Serikat (AS) atau pada Senin 28 Februari 2022 pukul 03.29 AM WIB.
Arifin menghembuskan nafas terakhir di usia 77 tahun setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Kabar duka ini disampaikan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) melalui akun Instagram dan Twitter.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Wantimpres berduka cita atas wafatnya Bapak Arifin Panigoro, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Periode 2019-2024,” tulis akun resmi Wantimpres di Instagram dikutip Senin (28/2/2022).
Jenazah Arifin akan disemayamkan di rumah duka di Griya Jenggala, Jalan Jenggala 1, Jakarta Selatan. Selanjutnya, jenazah kemungkinan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
“Beliau punya Bintang Mahaputera, saya kira di TMP,” ujar Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto kepada wartawan.
Arifin Panigoro lahir di Bandung 14 Maret 1945 silam. Dia adalah seorang pengusaha Indonesia berdarah Gorontalo yang dijuluki “Raja Minyak Indonesia”.
Profil Arifin Panigoro
Arifin Panigoro dikenal sebagai pendiri dan pemilik MedcoEnergi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia.
Dahulunya, Arifin adalah seorang kontraktor instalasi listrik door-to-door. Hal ini dia lakukan guna menopang hidup keluarga dengan 10 orang anak.
Ilmu instalasi listrik tentulah ia dapatkan sewaktu menjadi mahasiswa di Juruasan Elektro, institut bonafit di kota kembang itu. Kemudian, Pipin melanjutkan pendidikan sebagai Senior Excecutive Programme di Institute of Business Administration, Fontainebleau, Perancis pada tahun 1979.
Sosok yang dikenal dekat dengan Jokowi ini memiliki concern tinggi terhadap persoalan kesehatan. Di antaranya upaya memberantas penyakit TBC di Indonesia. Arifin memimpin Stop Tubercolusis Partnership Indonesia telah berhasil mengajak Presiden Joko Widodo untuk lebih memperhatikan persoalan penyakit tersebut.
“Sejak Pak Arifin jadi ketuanya, berhasil mengajak Presiden Jokowi untuk ikut komitmen memperhatikan masalah Tubercolusis di Indonesia,” ujar ahli epidemiologi dari FKM Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono dikutip dari Kompas.
Arifin juga meraih penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden RI pada 2019 silam. Penghargaan tersebut diterima Arifin karena dinilai berjasa bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara selama ia hidup.
Sepak Terjang Bisnis Migas Arifin Panigoro
Perjalanan bisnis minyak dan gas Arifin sebenarnya dimulai pada 9 Juni 1980. Mengutip dari CNBCIndonesia, Arifin bersama teman-temannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) mendirikan perusahaan jasa pengeboran di darat dan lepas pantai, PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company yang sekarang adalah PT Medco Energi Internasional Tbk.
Ide membangun perusahaan datang saat oil boom pada 1970-1980 yang menjadikan ‘si emas hitam’ menjadi komoditas ekspor utama. Keberhasilan Arifin membangun Medco Energi pada 1980 silam diikuti langkahnya mengakuisisi berbagai blok migas internasional di Indonesia.
Pada 1994 silam, Arifin membawa perusahaan yang didirikan melantai di Bursa. Saat ini Medco pun memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 15,08 triliun.
Medco Energi juga berhasil mengakuisisi perusahaan tambang Newmont dan blok migas di Natuna dari ConocoPhillips pada 2016 silam. Medco memiliki hak partisipasi pada 15 aset migas di Indonesia, 11 di antaranya telah berproduksi.
Selain itu, Medco juga memiliki hak partisipasi pada 12 aset Minyak & Gas di delapan negara lain. Aset produksi utama yang berada di Vietnam, Thailand, Malaysia, Yaman, Libya, Oman, Tanzania dan Meksiko