Scroll untuk baca artikel
pojok

Arti Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim dan Keutamaannya

Redaksi
×

Arti Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim dan Keutamaannya

Sebarkan artikel ini
arti subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim
Arti subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim

Keutamaan dan arti Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim yang perlu kamu ketahui

BARISAN.CO – Subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim merupakan kalimat zikir paling utama yang berisi pujian kepada Allah Swt. Bacaan ini biasa diamalkan sebagai wirid ketika selesai mengerjakan salat wajib maupun sunah.

Berikut ini bacaan subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim teks arab, latin dan artinya:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيْمِ

Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim

Artinya: “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Selain itu cara mengamalkan zikir subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim dengan membacakannya sebanyak 100x pada waktu pagi dan petang hari. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ وَحِيْنَ يُمْسِي : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ، مِئَةَ مَرَّةٍ ، لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ القِيَامَةِ بِأفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ أحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ

Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan ini ketika pagi dan petang hari: Subhanallahi Wa Bihamdih (Mahasuci Allah dengan memuji-Nya), seratus kali (100x), tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada yang ia bawa pada hari kiamat, kecuali seseorang yang mengucapkan yang sama seperti yang ia ucapkan atau lebih dari itu.” (HR. Muslim).

Berdasarkan hadist di atas keutamaan subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim yakni amal ibadah yang utama. Amalan zikir ini merupakan wirid penghapus dosa sebanyak buih di lautan.

Selain itu bahwasanya manusia tidak ada yang sempurna, pastinya ada noda dan dosa, salah satu pembersih noda-noda tersebut dengan senantiasa berzikir kepada-Nya.

Itulah cara di dalam agama Islam memberikan tuntunannya kepada hambanya untuk membersihkan diri yakni dengan cara berdoa dan zikir. Sebab doa dan zikir merupakan bentuk penghambaan, karena disitulah posisi ditentukan, bahwa manusia hanyalah hamba yang membutuhkan bantuan Tuhannya.

Bentuk lain pengambaan selain doa dan zikir adalah melaksanakan perintah shalat. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah Hud ayat 114:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ

Artinya: “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114).

Setelah selesai berzikir maupun melaksanakan, hendaknya seorang hamba untuk memohon pertolongan Allah Swt. Bentuk permohonan tersebut yakni dengan berdoa, adapun doa penghapus dosa sebanyak buih di lautan sebagaimana zikir di atas yakni:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘afiyah fid dini wad duniya wal akhirah.

Artinya: “Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu maaf dan kekuatan pada agama, dunia, dan akhirat. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”[]