Scroll untuk baca artikel
Blog

ASEAN Youth Survey 2021: Anak Muda Indonesia Optimis Menatap Masa Depan Pasca Pandemi

Redaksi
×

ASEAN Youth Survey 2021: Anak Muda Indonesia Optimis Menatap Masa Depan Pasca Pandemi

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Pada masa pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, anak muda Indonesia tetap optimis akan masa depan mereka, meskipun mereka tetap memperhatikan bagaimana perkembangan pandemi saat ini di Indonesia.

Bahkan, di tengah kekhawatiran krisis ekonomi yang timbul, sebagian besar anak muda Indonesia menghargai hal-hal yang telah dilakukan pemerintah berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh masyarakat, seperti kesehatan dan pendidikan, serta adanya ekosistem sosial yang mendukung wacana terbuka mengenai kewarganegaraan mereka.

Di tahun ketiga ini, ASEAN Youth Survey yang dilakukan oleh Redhill menganalisa peran anak muda di Asia Tenggara sebagai pendorong utama perubahan ekonomi, budaya, dan sosial-politik.

Studi ini mencoba untuk mengetahui bagaimana aspirasi dan kekhawatiran mereka tentang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, perawatan kesehatan, pilihan hidup, dan aktivitas online – melalui pendapat dari hampir 3.000 orang berusia 18-35 tahun di tujuh negara ASEAN.

“Dua tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat menantang bagi anak muda di Indonesia, tetapi hal ini tidak mengurangi optimisme mereka untuk masa depan yang lebih baik – tidak sedikit karena sikap mereka yang sebagian besar sangat positif terhadap bagaimana cara pemerintah menangani situasi pandemi di berbagai bidang,” ujar Pranav Rastogi, Managing Director, Redhill dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12/2021).

Meskipun ada kekhawatiran tentang pemulihan jangka panjang, namun anak muda Indonesia masih percaya bahwa mereka memiliki platform untuk membangun sesuatu, bersamaan dengan usaha mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di era new normal.” lanjutnya.

Tata Kelola Pemerintahan & Ekonomi

Pendapat anak muda Indonesia terhadap penanganan pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah sebagian besar masih dapat berubah (tentatif). Meskipun sebagian besar responden, yaitu sebanyak 52 persen memberikan komentar positif, hal tersebut diimbangi respon sebanyak 41 persen yang masih ragu-ragu dan sebanyak 7 persen berpendapat kritis.

Namun, terdapat lebih banyak optimisme menyangkut persepsi anak muda Indonesia tentang warga negara yang aktif. Hal ini terlihat dari 77 persen responden menyatakan mereka positif tentang peluang untuk kewarganegaraan yang aktif dan advokasi sosial.

Meskipun masih ada sentimen positif terhadap peluang keterlibatan publik dan inklusi gender, serta kemampuan untuk terlibat secara publik dalam isu-isu ras dan minoritas – kedua hal ini masing-masing berada di persentase yang lebih rendah, yakni pada 47 persen dan 54 persen.

Berkaitan dengan ekonomi, sebagian besar responden (87 persen) di seluruh negara Asia Tenggara yang disurvei menyatakan bahwa mereka khawatir dengan jaminan pekerjaan mereka.

Walaupun sebagian besar dari kelompok ini (70 persen) mengungkapkan saat ini mereka memiliki cukup dana untuk berbelanja kebutuhan pokok, namun mereka tetap merasa khawatir tentang tabungan untuk masa depan. Dalam hal ini, 77 persen responden bahkan percaya bahwa untuk bisa memenuhi kebutuhan finansial mereka perlu mengambil pekerjaan lain.

Kendati demikian, sebagian besar anak muda Indonesia (sebanyak 61 persen) merasa bahwa pemerintah telah menerapkan kebijakan yang memadai untuk pemulihan dan pertumbuhan pasca pandemi, sementara 30 persen lebih merasa kebijakan pemerintah masih normatif, dan 10 persen merasa khawatir.

Dengan mempertimbangkan ketidakpastian pasar kerja saat ini, sebanyak 47 persen anak muda Indonesia secara tentatif optimis pada peluang peningkatan keterampilan secara lokal.