Scroll untuk baca artikel
Blog

ASEAN Youth Survey 2021: Anak Muda Indonesia Optimis Menatap Masa Depan Pasca Pandemi

Redaksi
×

ASEAN Youth Survey 2021: Anak Muda Indonesia Optimis Menatap Masa Depan Pasca Pandemi

Sebarkan artikel ini

Kesehatan

Dalam hal layanan kesehatan, sebagian besar anak muda Indonesia yang disurvei percaya bahwa penyediaan layanan kesehatan dasar di Indonesia baik, dan sebagian besar percaya bahwa keterjangkauan dan aksesnya memadai – masing-masing sebesar 56 persen dan 58 persen, menunjukkan perbedaan yang tipis.

Terlepas dari pemikiran optimis yang hati-hati untuk memenuhi jaminan dasar, sebagian besar responden lokal (87 persen) masih memiliki komentar positif tentang kecukupan peluncuran vaksin COVID-19.

Berbicara tentang hal-hal yang lebih sensitif secara budaya seperti kesehatan seksual, anak muda Indonesia terlihat agak terbuka. Hal ini terlihat dari sebagian besar responden, yakni hampir 50 persen.

Keterbukaan ini juga diterjemahkan – meskipun dalam tingkat yang lebih besar – ke dalam pendapat mereka tentang pembahasan masalah kesehatan mental. Sebanyak 64 persen anak muda Indonesia lebih bersedia untuk mendiskusikannya dengan lingkaran yang mereka percaya.

Pendidikan & Pilihan Hidup

Di seluruh wilayah, sebagian besar responden percaya bahwa memperoleh pendidikan dasar dan tinggi itu mudah – tren yang diikuti di Indonesia pada 70 persen (pendidikan dasar) dan 83 persen (pendidikan tinggi) responden lokal.

Dalam hal apakah sistem pendidikan Indonesia sangat kompetitif, hampir 60 persen responden setuju. Namun, ada sentimen positif yang lebih rendah terhadap kemampuan mereka untuk menangani stres terkait pendidikan, tercermin pada sebagian besar responden (46 persen) yang tidak yakin, dibandingkan dengan 43 persen yang lebih positif.

Ketika ditanya tentang pilihan hidup mereka, responden diberi daftar hal-hal yang ingin dicapai dalam hidup untuk mengukur tingkat kepentingannya. Di Indonesia, Kesehatan ada di peringkat tertinggi (94 persen), diikuti oleh keluarga dan pendidikan (keduanya 93 persen), perlindungan terhadap lingkungan (90 persen) dan pengembangan pribadi (87 persen).

Dengan pandemi yang sedang berlangsung, anak muda Indonesia memilih untuk berhemat. Sebagian besar (54 persen) menyatakan bahwa mereka tidak merasa sering menghabiskan uang untuk kemewahan seperti hiburan dan liburan. Namun, mereka lebih optimis dengan rencana masa depan mereka; di mana sebagian besar (82 persen) berpendapat bahwa memiliki rumah sendiri merupakan hal yang realistis secara finansial.

Hal tersebut diimbangi oleh sebanyak 36 persen yang percaya bahwa membangun keluarga tidak akan menantang secara finansial, karena mayoritas (37 persen) lebih ambivalen sementara 27 persen merasa khawatir.

Aktivitas Daring (Online)

Survei juga menemukan bahwa anak muda Indonesia terhubung secara digital. Sebagian besar responden utamanya mendapat sumber berita mereka dari media sosial (83 persen), dan sebanyak 46 persen menghabiskan antara 5-10 jam sehari pada platform tersebut.

Dengan ketergantungan digital ini, sebagian besar pemuda Indonesia (80 persen) percaya bahwa harus ada lebih banyak pendidikan untuk membantu masyarakat dalam menentukan keakuratan berita.

Meski begitu, sebanyak 48 persen percaya bahwa peraturan negara mereka efektif dalam mengekang berita palsu dan dengan itu, sebanyak 44 persen menunjukkan kenyamanan tentang opini asli politik mereka yang dipengaruhi oleh wacana politik daring. [rif]