Tak dapat dipungkiri memang, tren adu pemberian subsidi kepada industri lokal di negara maju tersebut berpotensi menyebabkan arus perdagangan global menjadi tersendat lagi. Babak baru perang dagang dunia tersebut dikhawatirkan akan semakin memperburuk prospek arus perdagangan dunia pada 2023.
Berkaca pada laporan dari Oxford Economics di penghujung 2022 lalu, diperkirakan bahwa arus perdagangan barang dunia bakal mengalami penurunan sebesar 0,2 persen secara year on year pada 2023. Kepala Ekonom Oxford Economics, Adam Slater mengamati adanya gejala kontraksi pada perdagangan global pada penghujung 2022 lalu. [rif]