Scroll untuk baca artikel
religi

Bacaan Hizib Al-Ghazali Lengkap dan Khasiatnya

×

Bacaan Hizib Al-Ghazali Lengkap dan Khasiatnya

Sebarkan artikel ini
Hizib Al-Ghazali
Ilustrasi/Barisan.co

Karena pengaruh ulama-ulama ini, Sultan Yusuf bahkan mengeluarkan perintah untuk melarang peredaran kitab Ihya ‘Ulumiddin di seluruh wilayah Maghribi.

Mendengar kabar ini, Imam Al-Ghazali mengajak murid-muridnya untuk mengamalkan hizib yang kemudian dikenal sebagai Hizib Al-Ghazali. Amalan ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan spiritual terhadap ketidakadilan yang mereka alami.

Hasilnya, Sultan Yusuf akhirnya runtuh, dan posisinya digantikan oleh seorang murid Imam Al-Ghazali yang kemudian mendirikan Kerajaan Muwahhidin.

Hizib Imam Al-Ghazlai yang dinisbatkan kepada Imam Al-Ghazali ini, namun dalam kitab Fuyudlotur Robbaniyah ada juga yang mengaitkan ḥizib ini kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.

Biografi Singkat Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali memiliki nama lengkao Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Beliau dilahirkan di kota kecil Thus Iran pada tahun 450 H atau 1058 M. Al-Ghazali diambil dari nama Ghuzalah yang merupakan nama dari sebuah kampung di Thus.

Imam Al-Ghazali wafat di kota Thus pada tahun 505 H atau 111 M. Ayah beliau bekerja sebagai peminta wol dan kemudian dijual di tokonya di Thus.

Menjelang wafatnya, ayah al-Ghazali menitipkan kedua putranya, al-Ghazali dan Ahmad kepada temannya yang merupakan seorang sufi dengan memberikan harta yang ditabungnya selama masa hidupnya.

Kemudian Al-Ghazali saat kecil belajar fiqih di Thus kepada Ahmad al-Radzakani, lalu saat beranjak remaja pergi belajar ke kota Jurjan untuk belajar kepada Abu Nashar al-‘Isma’il dan akhirnya ke Naisabur untuk belajar kepada Abu al-Maalial-Juwaini yang diberi gelar Imam al-Haramain.

Imam Al-Ghazali mempelajari kalam al-‘Asy’ari sampai beliau benar- benar menguasainy. Setelah itu, beliau berkunjung ke kota Askar (Mu’askar) untuk bertemu dengan Nidzam al-Mulk, Perdana Menteri Bani Saljuk, sehingga pada akhirnya Imam Al-Ghazali diangkat sebagai guru di Universitas Nidzamiyah di Baghdad.

Imam Al-Ghazali merupakan pemikir Islam yang menyandang gelar Hujjatul Islam atau pembela Islam. Ia juga mendapat gelar Zainudin yang berarti Hiasan Agama, selain itu gelar Bahrun Muqhriq dan lain sebagainya.

Arti Hizib Al-Ghazali

Dalam tradisi Islam, khususnya dalam dunia tasawuf dan pesantren, hizib adalah sebuah kumpulan doa-doa dan ayat-ayat Al-Qur’an yang disusun oleh seorang ulama terkemuka.

Hizib ini dibaca dengan cara dan waktu tertentu, dan biasanya dimaksudkan untuk menghadapi bahaya besar atau mengatasi kesulitan dalam hidup.

Hizib juga bisa diartikan sebagai bentuk wirid atau munajat (doa). Banyak hizib yang terkenal di kalangan umat Islam, seperti Hizib Nashor, Hizib Nawawi, Hizib Bahr, dan tentunya Hizib Al-Ghazali. Setiap hizib memiliki khasiat dan tujuan tertentu sesuai dengan niat dan tujuan pengamalnya.