Scroll untuk baca artikel
religi

Bacaan Qasidah Banat Su’ad, Teks Arab dan Artinya

Redaksi
×

Bacaan Qasidah Banat Su’ad, Teks Arab dan Artinya

Sebarkan artikel ini
qasidah banat su’ad
Bacaan qasidah banat su’ad

Su’ad berpisah jauh sekali, maka hatiku hari ini sedih, sakit karena cinta. Lemah lunglai tak mampu lepas dari ketertawanan dan belenggu

BARISAN.CO – Qasidah Banat Su’ad adalah sebuah karya sastra Arab yang ditulis oleh penyair Ka’ab bin Zuhair. Qasidah ini terkenal karena lantunan syair-syairnya yang memukau dan keindahan bahasanya.

Isinya mencakup pujian dan penggambaran keindahan alam dan kebesaran Tuhan. Karya ini merupakan salah satu dari qasidah qila’at al-Burda, yang merupakan tradisi puisi panegirik dalam sastra Arab.

Ka’ab bin Zuhair salah seorang tokoh yang suka menghina Nabi Muhammad Saw. Ia semakin membenci Rasulullah Saw ketika mengetahui kakaknya yakni Bujair bin Zuhair Ra masuk Islam.

Lalu Bujair bin Zuhair Ra meminta kepada adiknya Ka’ab bin Zuhair untuk bertaubat dan minta maaf kepada Rasulullah Saw. Tapi justru Ka’ab bin Zuhair menolaknya dan meminta perlindungan kepada kabilah-kabilah arab untuk melindunginya.

Namun kabilah arab tersebut tidak mau menolong Ka’ab bin Zuhair, lalu ia mendatang Abu Bakar Ra untuk menjadi penengah dirinya dengan Rasulullah Saw.

Di hadapan Nabi Muhammad Saw akhirnya Ka’ab bin Zuhair menyatakan dirinya masuk Islam. Kemudia di hadapan Rasulullah Saw ia melantunkan qasidah pertamanya yang berbunyi:

بانَت سُعادُ فَقَلبي اليَومَ مَتبولُ # مُتَيَّمٌ إِثرَها لَم يُفدَ مَكبولُ

Artinya: “Su’ad berpisah jauh sekali, maka hatiku hari ini sedih, sakit karena cinta. Lemah lunglai tak mampu lepas dari ketertawanan dan belenggu.”

Menyaksikan pertaubahan Ka’ab bin Zuhair dan selesainya pembacaan qasidah, lalu Rasulullah Saw membuka burdahnya (jubbah) dan memberikannya kepada Ka’ab bin Zuhair.

Adapun Qasidah Banat Su’ad merupakan puisi madah atau doa kepada Nabi Muhammad Saw yang diucapkan langsung di hadapan Rasulullah Saw.

Qasidah Banat Su’ad karya Ka’ab bin Zuhair dikenal juga dengan qasidah al-burdah Ka’ab bin Zuhair, karena ia diberi hadiah burdah atau jubahnya Rasulullah Saw. Puisi yang dibacakan di hadapan Rasulullah Saw termasuk puisi pra Islam yang masih dipengaruhi masa jahiliyah dan juga termasuk puisi klasik arab.

Struktur bahasa puisi arab klasik yang paling menonjol yakni tidak adanya judul sebagai pengikat makna, ada beberapa tema mayor atau isi puisi yang terangkai secara spontan.

Begitu pula Qasidah Banat Su’ad dengan gaya bahasanya yang bersajak akhir (qafiyah) terdiri dari satu baris dibagi dua persajakan.

Bacaan Lengkap Qasidah Banat Su’ad

Inilah teks lengkap bacaan Qasidah Banat Su’ad:

Teks Arab Banat Su’ad

ﺑـﺎﻧَﺖْ ﺳُـﻌﺎﺩُ ﻓَـﻘَﻠْﺒﻲ ﺍﻟﻴَﻮْﻡَ ﻣَﺘْﺒﻮﻝُ * ﻣُـﺘَـﻴَّﻢٌ ﺇﺛْـﺮَﻫﺎ ﻟـﻢ ﻳُـﻔَﺪْ ﻣَـﻜْﺒﻮﻝُ
ﻭَﻣَـﺎ ﺳُـﻌَﺎﺩُ ﻏَـﺪﺍﺓَ ﺍﻟﺒَﻴْﻦ ﺇِﺫْ ﺭَﺣَﻠﻮﺍ * ﺇِﻻّ ﺃَﻏَـﻦُّ ﻏﻀﻴﺾُ ﺍﻟﻄَّﺮْﻑِ ﻣَﻜْﺤُﻮﻝُ
ﻫَـﻴْـﻔﺎﺀُ ﻣُـﻘْﺒِﻠَﺔً ﻋَـﺠْﺰﺍﺀُ ﻣُـﺪْﺑِﺮَﺓً * ﻻ ﻳُـﺸْﺘَﻜﻰ ﻗِـﺼَﺮٌ ﻣِـﻨﻬﺎ ﻭﻻ ﻃُﻮﻝُ
ﺗَﺠْﻠُﻮ ﻋَﻮﺍﺭِﺽَ ﺫﻱ ﻇَﻠْﻢٍ ﺇﺫﺍ ﺍﺑْﺘَﺴَﻤَﺖْ * ﻛـﺄﻧَّـﻪُ ﻣُـﻨْـﻬَﻞٌ ﺑـﺎﻟﺮَّﺍﺡِ ﻣَـﻌْﻠُﻮﻝ ُ
ﺷُـﺠَّﺖْ ﺑِـﺬﻱ ﺷَـﺒَﻢٍ ﻣِﻦْ ﻣﺎﺀِ ﻣَﻌْﻨِﻴﺔٍ * ﺻـﺎﻑٍ ﺑﺄَﺑْﻄَﺢَ ﺃﺿْﺤَﻰ ﻭﻫْﻮﻣَﺸْﻤﻮﻝُ
ﺗَـﻨْﻔِﻲ ﺍﻟـﺮِّﻳﺎﺡُ ﺍﻟﻘَﺬَﻯ ﻋَﻨْﻪُ ﻭﺃﻓْﺮَﻃُﻪُ * ﻣِـﻦْ ﺻَـﻮْﺏِ ﺳـﺎﺭِﻳَﺔٍ ﺑِﻴﺾٌ ﻳَﻌﺎﻟِﻴﻞُ
ﺃﻛْـﺮِﻡْ ﺑِـﻬﺎ ﺧُـﻠَّﺔً ﻟـﻮْ ﺃﻧَّﻬﺎﺻَﺪَﻗَﺖْ * ﻣَـﻮْﻋﻮﺩَﻫﺎ ﺃَﻭ ْﻟَﻮَ ﺃَﻥَِّ ﺍﻟﻨُّﺼْﺢَ ﻣَﻘْﺒﻮﻝُ
ﻟـﻜِﻨَّﻬﺎ ﺧُـﻠَّﺔٌ ﻗَـﺪْ ﺳِـﻴﻂَ ﻣِﻦْ ﺩَﻣِﻬﺎ * ﻓَـﺠْـﻊٌ ﻭﻭَﻟَـﻊٌ ﻭﺇِﺧْـﻼﻑٌ ﻭﺗَـﺒْﺪﻳﻞُ
ﻓـﻤﺎ ﺗَـﺪﻭﻡُ ﻋَـﻠَﻰ ﺣـﺎﻝٍ ﺗﻜﻮﻥُ ﺑِﻬﺎ * ﻛَـﻤﺎ ﺗَـﻠَﻮَّﻥُ ﻓـﻲ ﺃﺛْـﻮﺍﺑِﻬﺎ ﺍﻟـﻐُﻮﻝُ
ﻭﻻ ﺗَـﻤَﺴَّﻚُ ﺑـﺎﻟﻌَﻬْﺪِ ﺍﻟـﺬﻱ ﺯَﻋَﻤْﺖْ * ﺇﻻَّ ﻛَـﻤﺎ ﻳُـﻤْﺴِﻚُ ﺍﻟـﻤﺎﺀَ ﺍﻟـﻐَﺮﺍﺑِﻴﻞُ
ﻓـﻼ ﻳَـﻐُﺮَّﻧْﻚَ ﻣـﺎ ﻣَﻨَّﺖْ ﻭﻣﺎ ﻭَﻋَﺪَﺕْ * ﺇﻥَّ ﺍﻷﻣـﺎﻧِـﻲَّ ﻭﺍﻷﺣْـﻼﻡَ ﺗَـﻀْﻠﻴﻞُ
ﻛـﺎﻧَﺖْ ﻣَـﻮﺍﻋﻴﺪُ ﻋُـﺮْﻗﻮﺏٍ ﻟَﻬﺎ ﻣَﺜَﻼ * ﻭﻣــﺎ ﻣَـﻮﺍﻋِـﻴﺪُﻫﺎ ﺇﻻَّ ﺍﻷﺑـﺎﻃﻴﻞُ
ﺃﺭْﺟـﻮ ﻭﺁﻣُـﻞُ ﺃﻥْ ﺗَـﺪْﻧﻮ ﻣَـﻮَﺩَّﺗُﻬﺎ * ﻭﻣـﺎ ﺇِﺧـﺎﻝُ ﻟَـﺪَﻳْﻨﺎ ﻣِـﻨْﻚِ ﺗَـﻨْﻮﻳﻞُ
ﺃﻣْـﺴَﺖْ ﺳُـﻌﺎﺩُ ﺑِـﺄﺭْﺽٍ ﻻﻳُـﺒَﻠِّﻐُﻬﺎ * ﺇﻻَّ ﺍﻟـﻌِﺘﺎﻕُ ﺍﻟـﻨَّﺠﻴﺒﺎﺕُ ﺍﻟـﻤَﺮﺍﺳِﻴﻞُ