Lee Shin-ah (Krystal Jung), tokoh dalam drakor Crazy Love itu didiagnosis dokter menderita kanker otak. Menuurt dokter penyebab kanker tersebut karena stres. Namun, benarkah stres dapat menyebabkan kanker?
BARISAN.CO – Manusia tidak dapat dipisahkan dengan stres, ketika ia terjebak macet atau mengkhawatirkan sesuatu. Seperti tokoh dalam drakor Crazy Love, tokoh Lee Shin-ah (Krystal Jung) didiagnosis dokter menderita kanker otak.
Mendengar itu, Lee Shin-ah shock. Terlebih, dia tidak memiliki keturunan yang mengidap penyakit tersebut. Menurut dokter, kanker yang diidapnya bisa terjadi karena stres.
Memang benar dalam setahun terakhir, Shin-ah mengalami stres berat, dia juga sering menenggak obat sakit kepala. Selama setahun bekerja dia tertekan oleh atasannya, Noh Go-jin (Kim Jae-wook) yang bersikap kasar, arogan, dan otoriter. Begitu pun beberapa rekan kerjanya yang sering merundungnya.
Sayangnya, Shin-ah harus bertahan lebih lama agar bisa menjadi pengajar di perusahaan tersebut. Padahal, rata-rata sekretaris Go-jin hanya bertahan maksimal 3 bulan saja.
Hubungan Stres dengan Kanker
Benarkah stres dapat menyebabkan kanker? Sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya kita memahami pengertian stres ini terlebih dahulu.
Mengutip Health Canal, stres adalah emosi alami seseorang karena adanya rangsangan yang tidak menguntungkan dari lingkungannya. Pertama, jelas ini bukan sesuatu yang buruk karena fungsinya sebagai mekanisme pertahanan. Rangsangan ini dapat menunjukkan kemungkinan bahaya.
Stres dapat membuat seseorang lebih aktif dan membuat jantung berdetak lebih kencang. Biasanya, stres pada tingkat keparahan yang berbeda, stres akut dan kronis.
Stres akut sendiri adalah jenis stres yang berusia pendek dan dipicu oleh situasi sederhana misalnya pertengkaran antar keluarga dan teman. Sedangkan, stres kronis kebalikannya, jangka waktunya lebih lama terutama disebabkan oleh lingkungan kasar.
Dalam kasus Shin-ah, dia mengalami stres kronis. Stres kronis yang dialami Shin-ah dapat masalah jantung berkepanjangan. Risiko hipertensi, serangan jantung, atau stroke dapat ditingkatkan oleh stres berkelanjutan jangka panjang ini.
Di seluruh peredaran darah, terutama di arteri koroner, stres kronis atau akut berulang ini juga dapat menyebabkan peradangan dan mekanisme ini menghubungkan stres dengan serangan jantung.
Sebuah studi National Institute of Health menunjukkan, stres kronis dapat menyebabkan kanker dan mempercepat proses metastasis dengan mengaktifkan pelepasan neurotransmitter yang disebut dengan norepinefrin.
Pelepasan tersebut mengaktifkan sel kanker yang dilepaskan tubuh ketika menghadapi stres. Studi juga menunjukkan, stres mempercepat perkembangan penyakit termasuk kanker ovarium, payudara, dan kolorektal di seluruh tubuh.