Berita

Beras Langka dan Mahal, Ibu-ibu Kepusingan Atur Keuangan Rumah Tangga

Anatasia Wahyudi
×

Beras Langka dan Mahal, Ibu-ibu Kepusingan Atur Keuangan Rumah Tangga

Sebarkan artikel ini

Kelangkaan beras dan harganya yang mahal membuat ibu rumah tangga kepusingan.

BARISAN.CO – Volume impor beras Indonesia pada Januari 2024 mencapai 443 ribu ton dengan nilai US$279,2 juta menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Dibandingkan periode Januari 2023 (year-on-year/yoy), volume impor beras pada Januari 2024 mengalami kenaikan 82 persen. Sedangkan nilainya naik hingga 135 persen (yoy).

Thailand menjadi pemasok utama beras impor pada Januari 2024 paling banyak yakni 237 ribu ton dengan nilai US$153 juta.

Namun, belum berjalan satu bulan, beras mengalami kelangkaan dan harganya mahal. Isti (37) mengungkapkan, terbiasa belanja beras melalui marketplace.

“Karena stok beras di rumah menipis, saya ngecek ke marketplace. Tapi, konyolnya karena lupa dan baru masukkin di keranjang, hanya hitungan 3 jam, berasnya malah sold out,” kata Isti kepada Barisanco, Jumat (16/2/2024).

Menurut penuturan Isti, biasanya kalau stoknya sedikit, toko di marketplace akan memberi tahu jumlah stok yang tersedia sehingga customer akan segera beli.

“Ini ga ada sama sekali. Tahu-tahu habis aja. Meski ada yang jual, harganya mahal,” jelas Isti.

Fani (28) menuturkan, meski ada di pasar, harganya mahal.

“Biasanya beli beras seliter Rp14.000 sekarang malah nyampe Rp19.000. Nyesek sih karena bingung harus pangkas biaya apalagi di rumah,” terang Fani.

Melansir Tempo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah kelangkaan beras saat ini tidak terkait dengan program bantuan beras pangan pemerintah. Jokowi menegaskan, kelangkaan beras saat ini terjadi karena suplai.

Jokowi menambahkan, program bantuan beras pangan pemerintah itu justru membantu pengendalian harga beras.