Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Berkah Banjir, Di Semarang Jalan Tol Digunakan Kendaraan Roda 2

Redaksi
×

Berkah Banjir, Di Semarang Jalan Tol Digunakan Kendaraan Roda 2

Sebarkan artikel ini

Semarang kaline banjir. Jo sumelang ra dipikir. Jangkrik upo sobo ning tonggo. Melumpat ning tengah jogan.”

BARISAN.CO – Lirik lagu yang berjudul Jangkrik Genggong dipopulerkan Waldjinah. Maestro keroncong Indonesia yang menjadi penyanyi istana negara pada era orde baru. Populer juga pada saat era Presiden Soekarno. Bahkan lagunya sempat dibredel di zaman orde baru.

Lagu Jangkrik Genggong seolah menyindir kota Semarang yang senantiasa mendapatkan limpahan banjir saat musim hujan. Sindiran Waldjinah ini ternyata terbukti hingga saat ini. Banjir tidak hanya dari hadirnya hujan, namun juga kiriman dari Kabupaten Semarang.

Kiriman banjir bisa disaksikan wilayah Meteseh dan Bulusan, itu merupakan kawasan Semarang atas. Lain lagi dengan wilayah bawah seperti Mangkang dan Genuk juga kerap kali banjir menjadi momok yang menakutkan.

Khusus wilayah kecamatan Genuk ada beberapa titik banjir, sebut saja Kelurahan Banjardowo, Perumahan Genuk Indah, Genuk Sari yang menjadi kantor Kecamatan Genuk dan Terboyo. Sebagai pusat industri kota Semarang pemandangan banjir sangat meresahkan masyarakat. Sehingga banyak menghambat aktivitas warga.

Kedalaman banjir tidak lepas dari saluran air yang terkadang terhambat sehingga memunculkan genangan. Sedangkan kedalaman genangan sangat bervariasi, dari yang dangkal sekitar 20 cm hingga sampai selutut.

Akibat banjir ada sekolah yang terendam banjir, di Jrakah terjadi longsor dan di Ngaliyan ada pohon tumbang. Begitu pun juga akibat banjir, tidak terlepas dengan namanya penyakit. Penyakit tersebut mulai dari gatal-gatal, diare, dan saat ini juga Kota Semarang masuk zona merah Covid-19.

Banjir memang menghambat aktivitas warga, bagi yang bekerja harus rela memakai jas hujan dan mencari jalan alternatif. Warga berjibaku dengan air, kendaraan bermotor siap-siap keropos karena terendam banjir. Jika tidak kuat menahan laju air, motor siap-siap mogok.

Polisi sedang mengatur lalu lintas di bawah tol jembatan Kaligawe Kota Semarang
Berkah

Seperti yang terjadi di kawasan Terboyo, tepatnya di bawah jembatan tol Kaligawe. Genangan air sangat tinggi. Padahal di wilayah tersebut arus kendaraan sangat padat. Apalagi waktu pagi dan sore, warga beraktivitas menuju tempat kerja. Warga yang melewati tidak hanya datang dari warga Kota Semarang, ada dari Demak, Kudus maupun Jepara. Apalagi jalan tersebut merupakan jalur utama akses menuju ke berbagai kota di Jawa Tengah.

Namun hal tersebut tidak dirisaukan, warga Kota Semarang siap menerima dengan lapang hati. Banjir dan genangan di bawah jembatan Kaligawe sudah menjadi hiburan tiap tahunnya. Warga sadar bahwa hujan membawa keberkahan dan berangkat kerja harus ditunaikan.

Bentuk keberkahan akibat banjir dan genangan di bawah jembatan tol Kaligawe, jalan tol yang biasanya hanya untuk mobil. Kini jalan tol di musim banjir di kota Semarang berfungsi menjadi jalan alternatif kendaraan roda dua.

Warga Kota Semarang sangat bersyukur karena dengan motornya bisa melintas di jalur bebas hambatan. Benar-benar tidak ada hambatan di jalan tol tersebut, warga melintas dengan penuh keceriaan karena mampu lepas dari genangan air.

Maka nikmat banjir manakah yang kamu dustakan? Mari kita nikmati hujan ini. Bersamaan dengan instruksi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk tetap di rumah selama dua hari, sabtu dan minggu. Itu juga bentuk keberkahan, yakni lockdown banjir.