Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

BNPB Terus Berupaya Jalankan Protokol Kesehatan di Lokasi Pengungsian

Redaksi
×

BNPB Terus Berupaya Jalankan Protokol Kesehatan di Lokasi Pengungsian

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendata jumlah korban atau orang yang terjebak dalam reruntuhan bangunan akibat gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Berdasarkan update laporan harian BNPB, Minggu (17/01/2021), total 56 orang meninggal dunia, 425 orang luka ringan, kurang lebih 200 orang luka sedang, 201 orang luka berat, dan kurang lebih 15.000 orang mengungsi.

“Terkait kondisi saat pandemi ini, sangat berpengaruh dalam hal penanganan bencana, misal pada saat evakuasi, pengelolaan di pengungsian dan lain-lain. Namun demikian, tetap harus menjalankan protokol kesehatan apalagi di lokasi pengungsian,” kata Bambang Munadjat Dewan Pengarah BNPB kepada tim barisan.co.

Adapun beberapa kerugian materil di Kabupaten Mamuju yaitu Hotel Maleo (rusak berat), Kantor Gubernur Sulawesi Barat (rusak berat), rumah warga rusak (pendataan), RSUD Kabupaten Mamuju (rusak berat), 1 unit minimarket (rusak berat), jaringan listrik padam, jembatan kuning di Takandeang (Tapalang Mamuju) rusak, Pelabuhan Mamuju (rusak) dan komunikasi selular terputus-putus atau tidak stabil.

Sedangkan untuk di Kabupaten Majene yaitu longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), 415 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas(rusak berat), 1 unit Kantor Koramil Malunda (rusak berat), jaringan listrik padam dan komunikasi selulat terputus-putus atau tidak stabil.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan segala upaya dari mulai pendataan di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar hingga mendirikan tempat pengungsian.

Di Kabupaten Mamuju ada 3 Rumah Sakit yang saat ini aktif untuk pelayanan kedaruratan yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.

Hingga kini, operasi pencarian dan penyelamatan korban masih terus dilakukan. BPBD setempat terus berkoordinasi dengan TNI dan juga Polri, Basarnas, para relawan dan instansi terkait lainnya. Sementara itu, untuk posko utama penanganan gempa bumi berada di Kantor Gubernur Sulawesi Barat. []