Apabila yang didorong hanya peralihan kendaran mobil listrik pribadi, bukan transportasi publiknya, maka efek dari kemacetan seperti itu belum bisa diatasi.
Kita menyadari bahwa tidak semua orang punya pilihan meninggalkan mobilnya. Layanan darurat, truk pengantaran, dan lain-lain akan terus memerlukannya. Namun, dengan transportasi publik berbasis listrik, emisi dan kemacetan tidak perlu bisa teratasi secara berbarengan.
Jakarta telah memulainya dengan mulai peralihan bertahap kendaraan bus listrik. Dengan biaya yang terjangkau juga dan apabila benar sebelum tahun 2025 semua kendaraan Transjakarta akan digantikan, maka Jakarta kemungkinan besar bisa mengatasi masalah mobilitas di ibu kota sepenuhnya. [rif]