Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Cara Menjaga Hati Menurut Imam Al-Ghazali

Redaksi
×

Cara Menjaga Hati Menurut Imam Al-Ghazali

Sebarkan artikel ini
cara menjaga hati
Ilustrasi foto/Pexels.com

Ketiga, Hati adalah raja yang ditaati. Sesungguhnya hati itu raja yang ditaati dan penguasa yang diikuti. Maka semua anggota tubuh itu tunduk mengikutinya.

Apabila yang diikuti itu baik, akan baik pula para pengikutnya. Dan apabila rajanya lurus, maka rakyatnyapun lurus. Rasulullah Saw menjelaskan hal tersebut dalam sabdanya:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Artinnya: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Karena seluruh kebaikan itu tergantung kepadanya yakni hati, maka wajiba bagi kita untuk mencurahkan perhatian eksta kepadanya.

Keempat, hati ibarat lemari besi. Sesungguhnya hati itu ibarat lemari besi tempat menyimpan seluruh permata spiritual seorang hamba.

Permata yang paling berharga adalah makrifatullah yakni pengetahui mengenal Allah Swt, yang merupakan pangkal dari kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Kemudian bashirah (mata hati) yang dengannya seseorang dapat menghadap dan memperoleh kemuliaan di sisi Allah Swt.

Setelah itu, niat yang ikhlas dalam menjalankan ketaatan yang dengannya pahala akhirat digantungkan. Kemudian berbagai macam ilmu dan hikmah yang merupakan kemuliaan bagi hamba, serta seluruh akhlak yang mulia dan perbuatan yang terpuji.

Dengan itulah terlihat kelebihan seseorang dari yang lainnya. Maka jagalah lemari besi itu dengan baik dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.[Lukni]