Scroll untuk baca artikel
Terkini

Cara Mudah Atur Finansial Bagi Milenial

Redaksi
×

Cara Mudah Atur Finansial Bagi Milenial

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Makin pesatnya perkembangan teknologi, memanajemen keuangan bukan lagi sulit dilakukan semua orang, terutama generasi usia muda.

Menelaah secara kajian demografis, menurut sensus penduduk 2020, penduduk Indonesia didominasi generasi Z dan milenial. Jika diakumulasi, kaum muda usia produktif memenuhi sekitar 47% dari total penduduk.

Selengkapnya, kaum milenial merupakan generasi pertama yang merasakan perkembangan teknologi. Sehingga menjadi keuntungan bagi mereka untuk mengoptimalkan kreativitas serta produktivitasnya dengan memanfaatkan teknologi.

Sementara itu, kaum Gen Z juga merupakan kaum yang semenjak lahir sudah merasakan berbagai fasilitas digitalisasi. Hampir seluruh anak generasi Z mampu mengoperasikan Gadget dengan mudahnya.

Namun demikian, perkembangan digitalisasi juga berpotensi timbul keinginan mengikuti alur gaya hidup konsumtif. Di era digital, kaum muda dapat dengan mudah menghabiskan uang di berbagai platform marketplace. Selain itu juga, tak sedikit mereka yang menghamburkan uang untuk membeli koin game dan platform sosial media.

Sehingga, penting bagi generasi muda agar segera mulai mempelajari cara mengatur dan mengelola keuangan. Berikut tips atur keuangan dengan baik

Berinvestasi

Berinvestasi di jaman serba digital mestinya tidak lagi menjadi hal sulit. Serta berinvestasi juga tersedia berbagai jenisnya. Untuk lebih aman, pilihlah investasi dengan risiko yang kecil.

Memang prinsip investasi adalah semakin besar risiko maka semakin banyak yang diambil, begitupun sebaliknya. Agar investasi berjalan aman dan tanpa kekhawatiran, memilih produk investasi minim risiko adalah hal tepat.

Deposito perbankan merupakan salah satu instrumen investasi yang aman. Dan saat ini untuk memilikinya pun tidak susah, banyak perbankan yang sudah melayani penempatan deposito via online.

Jangan Berhutang Jika Tidak Penting

Digitalisasi yang semakin merebak, tentu memberikan dampak untuk terpacu mengikuti trend yang ada. Hal itu membuat pola pengeluaran keuangan semakin bocor bila tidak dibendung dengan keinginan hati untuk berhemat.

Jika memang belum mampu untuk membeli barang, bahkan membeli sesuatu yang sifatnya sekunder. Sebaiknya, jangan sampai memilih berhutang. Berhutang untuk membeli barang atau memenuhi kebutuhan sekunder akan menimbulkan dampak panjang bagi keuangan.

Apalagi, ditengah arus digitalisasi banyak platform penyedia jasa pay later dan pinjaman online. Tentu itu bukanlah solusi segalanya, pasalnya berhutang akan mengakibatkan kemacetan pertumbuhan finansial pribadi. Selain itu, jasa pay later dan pinjaman online rerata memiliki suku bunga dan biaya admin yang tinggi.

Lakukan Prinsip perencanaan 50, 30, dan 20

Lakukanlah prinsip pendistribusian keuangan yang jelas, hal ini membuat pengeluaran terkondisikan dengan baik dan konsisten.

Atur pendapatan bulanan dengan rapih, dengan membagi porsi keuangan menjadi tiga bagian. Pertama, 50% dari pendapatan untuk biaya hidup sehari-hari. Kedua, sebesar 30% sebagai tabungan. Dan Ketiga, 20% anggarkan untuk kebutuhan konsumtif. [rif]