Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Emas Dapat Jadi Pilihan Saat Pasar Lagi Cemas

Redaksi
×

Emas Dapat Jadi Pilihan Saat Pasar Lagi Cemas

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Hingga pekan kedua Januari 2023, pergerakan XAU/USD terus menanjak. Pada Jum’at (13//1/2023) lalu saja, XAU/USD mengalami kenaikan 1,20 persen dari hari sebelumnya. Maka itu menjadi sinyal adanya pergeseran aset ke investasi emas. Sehingga, melihat apiknya kinerja logam mulia ini, emas diramalkan bakal terus berpendar sepanjang tahun 2023. 

Melansir penelitian Gustina (2013) berjudul “Investigasi Investasi: Sebuah Kajian Teoritis tentang Alternatif Pilihan”, emas menjadi salah satu jenis komoditi yang paling banyak diminati untuk tujuan investasi. Pasalnya, emas banyak dipilih sebagai alternatif investasi karena cenderung stabil dan harganya naik.

Terlebih, saat ini, pertumbuhan ekonomi global diramalkan bakal melambat. Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) dalam keterangan resmi (9/1) memperingatkan, tiga mesin utama ekonomi dunia yakni Amerika Serikat (AS), China, dan Uni Eropa sedang melambat, sehingga sepertiga perekonomian dunia diperkirakan bakal resesi.

Bank Dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 menjadi 1,7 persen. Maka, dengan kondisi demikian, kekhawatiran investor akan resesi yang menghantui di depan mata pun menjadi semakin bertambah.

Tak ayal, investor kini sedang dalam kondisi wait and see untuk memarkir uangnya. Melihat besarnya risiko menyimpan uang di pasar saham, maka besar potensinya investor akan beralih ke instrumen bersifat safe heaven, yaitu emas.

Tantangan

Sayangnya, ketika harga emas sedang naik, di saat yang sama juga suku bunga sedang naik. Tentu, kondisi naiknya suku bunga tersebut menjadi pesaing harga emas. 

Dilansir dari Frento T. Suharto (2013) dalam bukunya “Harga Emas Naik atau Turun Kita Tetap Untung”, suku berpengaruh negatif terhadap harga emas. Sebab, tatkala suku bunga naik, bunga deposito akan lebih menarik bagi investor ketimbang berinvestasi pada emas.

Sekadar informasi, saat rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Desember 2022 menyebutkan bahwa kebijakan suku bunga akan tetap tinggi. Segendang sepenarian, Bank Sentral AS (The Fed) pada Rabu (4/1) juga menegaskan tekadnya untuk mempertahankan suku bunga tinggi demi menekan inflasi AS.

Namun demikian, melihat harga emas yang terus merangkak naik nampaknya emas lebih dipilih sebagai lindung nilai mengantisipasi perlambatan ekonomi dan inflasi. Pasalnya, efek naiknya suku bunga pada situasi sekarang justru akan semakin memperdalam perlambatan ekonomi.

Manfaat Investasi Emas

Sementara itu, setidaknya ada 3 alasan yang membuat emas dapat menjadi pilihan instrumen investasi yang menarik, diantaranya: