Scroll untuk baca artikel
Blog

Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi -2022 (Bagian Dua)

Redaksi
×

Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi -2022 (Bagian Dua)

Sebarkan artikel ini

Dengan demikian, meski konsumsi rumah tangga telah membaik signifikan pada tahun 2022, masih belum bisa dikatakan pulih sepenuhnya. Besaran memang telah kembali ke lintasan tumbuh sekitar 5%, namun belum mengkompensasi kondisi kontraksi dan pertumbuhan rendah selama tahun 2020 dan 2021.

Komponen pengeluaran yang tetap tumbuh pada era pandemi adalah konsumsi pemerintah. Hal itu antara lain karena memang diupayakan melalui APBN yang sangat ekspansif sebagai bagian dari penanganan covid dan berlanjut dengan program pemulihan ekonomi. Meski demikian, konsumsi pemerintah hanya bisa tumbuh 1,96% pada tahun 2020 dan 4,17% pada tahun 2021.

Kondisi pengeluaran pemerintah berubah drastis pada triwulan I dan II tahun 2022 yang kontraksi atau tumbuh minus 7,59% dan 5,24% (y-on-y). Secara kumulatif selama semester satu alami kontraksi atau tumbuh minus 6,27%.

Komponen pengeluaran yang alami pertumbuhan luar biasa mencapai 24,04% pada tahun 2021 adalah Ekspor Barang dan jasa. Padahal masih kontraksi atau tumbuh minus 8,14% pada tahun 2020. Bahkan sebelum pandemi, sempat kontraksi pada tahun 2015, 2016 dan 2019.

Pertumbuhannya masih berlanjut sangat tinggi pada triwulan I dan II tahun 2022, yaitu sebesar 16,69% dan 18,03% (y-on-y). Secara kumulatif selama semester tumbuh 18,26%.

Fenomena pertumbuhan ekspor yang luar biasa pada tahun 2021 dan semester satu 2022 antara lain terbantu harga komoditas yang sangat tinggi dan kondisi beberapa negara yang terkendala ekspor. Terkonfirmasi dari pertumbuhan sektor Pertambangan dan Penggalian yang mencapai 4% (2021) dan 3,91% (semester I-2022). Jauh di atas rata-rata kurun tahun 2011-2019 yang hanya 1,32%.

Sementara itu, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang terkontraksi atau tumbuh minus 4,91% pada tahun 2020 hanya membaik menjadi 3,80% pada tahun 2020. Secara kumulatif semester I-2022 tumbuh sebesar 3,59%. Sebagai catatan, rata-rata pertumbuhan sebelum pandemi, tahun 2011-2019 mencapai 6,02%.

Uraian di atas memperkuat kesimpulan tulisan bagian pertama bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan dua dan semester satu tahun 2022 belum berbasis pada fundamental ekonomi. Hal itu menjadi ancaman atau sekurangnya tantangan berat bagi pertumbuhan yang berkelanjutan serta berkualitas pada waktu mendatang. [rif]