BARISAN.CO – Lonjakan Covid-19 di India diprediksi bakal memengaruhi aktivitas ekspor-impor dengan Indonesia. Namun, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi beberapa waktu lalu menyampaikan kerja sama perdagangan antarkedua negara masih tetap berjalan.
“Secara umum tidak ada kendala dalam kegiatan fasilitasi ekspor impor antara Indonesia dan India. Protokol kesehatan diterapkan untuk mencegah warga negara asing masuk, termasuk India. Namun hal ini tidak mengganggu kelancaran bongkar muat barang,” ujar Mendag Muhammad Luthfi dalam keterangan tertulisnya.
Sementara Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi mengungkapkan, beberapa waktu lalu terjadi kendala karantina kapal di pelabuhan bongkar muat Dumai, Provinsi Riau, yang melayani jasa pelayanan laut, curah cair, dan peti kemas.
“Pelabuhan Dumai merupakan salah satu pelabuhan dengan terminal curah cair terbesar di Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19 Dumai tetap menjadi pelabuhan umum yang tertinggi dalam pengapalan CPO dan turunannya di Indonesia. Kebanyakan ekspor RI ke India saat ini lebih banyak terkait produk likuid/cair yang perpindahannya lebih banyak melalui saluran pipa, jadi sangat minimal keterlibatan orang,” terang Didi.
India sendiri merupakan pasar ekspor-impor terbesar keempat dengan kontribusi sebesar 6,7 persen dari total ekspor non-migas nasional.
Pada 2020-2021, kapal yang membawa barang ekspor Indonesia ke India didominasi oleh kapal berjenis tanker untuk barang curah cair seperti minyak kelapa sawit dan tongkang untuk barang curah padat seperti batu bara. Untuk barang berjenis tersebut pada umumnya bongkar muat tidak memerlukan banyak kontak fisik dengan awak kapal.
Kementerian Perdagangan telah berdialog dengan pemerintah India sejak 26 April lalu. Sejauh ini, menurut informasi Atase Perdagangan Indonesia untuk New Delhi India Bona Kusuma, pemerintah India masih tetap mempertahankan pelayanan publik esensial termasuk pelabuhan.
“Pemerintah India tetap mempertahankan pelayanan publik, salah satunya pelayanan kegiatan ekspor dan impor, meskipun pelayanan tersebut tidak berjalan secara penuh. Selain itu India juga menerapkan jam malam sehingga kapasitas bongkar muat kapal mengalami penyesuaian,” kata Bona Kusuma.
Diketahui pada 2020, total perdagangan Indonesia dan India mencapai US$14,18 miliar dengan nilai ekspor Indonesia sebesar US$10,41 miliar. Sedangkan nilai impor sebesar US$3,76 miliar. Dengan demikian, pada periode tersebut Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$6,65 miliar.
Sementara itu untuk mitigasi Covid-19 di dalam negeri, pemerintah mengklaim telah mengantisipasi masuknya impor dari India dan negara lain yang dilanda lonjakan Covid-19. Ditengarai potensi terbesar masuknya Covid-19 terdapat pada produk kemasan impor hasil pertanian.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jamil, mengatakan telah merancang alur antisipasi terkait hal tersebut. “Kami telah menginstruksikan kepada seluruh kepala unit pelaksana teknis karantina untuk memeriksa secara ketat sesuai dengan mitigasi risiko organisme pengganggu tumbuhan dan keamanan pangan,” katanya. []