Profesor Chen dan rekan penulis menemukan bahwa demam meningkatkan ekspresi protein heat shock 90 (Hsp 90) pada limfosit T. Hsp 90 berikatan dengan jenis integrin pada limfosit, integrin α4, yang mempromosikan limfosit ke pembuluh darah dan akhirnya mempercepat migrasi ke tempat infeksi.
Tim peneliti menemukan bahwa Hsp 90 yang diinduksi demam berikatan dengan ekor integrin dan menginduksi aktivasi integrin. Selain itu, satu Hsp90 dapat berikatan dengan dua integrin yang mengarah ke pengelompokan integrin pada permukaan limfosit. Akibatnya, integrin yang terkelompok mengaktifkan jalur sinyal yang mempromosikan transmigrasi limfosit.
Kata peneliti, Hsp 90 hanya dapat diinduksi pada suhu di atas 38,5 derajat Celcius. Tak hanya demam, tekanan lain pun bisa menyebabkan ekspresi Hsp 90.
Perawatan
Bila suhu tubuh naik lebih dari 38 derajat Celsius dan kondisinya sudah mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan, kemungkinan tubuh butuh perawatan.
Untuk menurunkan suhu tubuh, bisa mandi dengan air hangat, bukan air dingin. Kemudian, kenakan pakaian yang ringan dan tutupi tubuh dengan selimut, bukan pakaian tebal dan berlebihan. Tubuh pun perlu minum banyak cairan agar tetap terhidrasi.
Sebaiknya segera hubungi dokter jika demam sudah lebih dari tiga hari, atau bila memiliki riwayat penyakit serius seperti AIDS, penyakit jantung, kanker, atau diabetes, atau jika menggunakan obat imunosupresan.
Kita juga perlu mendapatkan bantuan medis bila terkena cuaca panas tapi tidak berkeringat, leher kaku, nyeri perut bagian bawah, muntah atau diare, ruam, sakit tenggorokan, sakit punggung, batuk, dan sulit bernapas.
Secara tidak langsung, karena sakit ini merupakan raksi alamiah tubuh. Maka tidak mengapa jika kita tidak tergesa gesa dalam mengonsumsi obat. Berikan kesempatan pada tubuh untuk bekerja secara alamiah. Dengan ini tentu kita menjadi tersadar betapa demam merupakan cara kerja luar biasa bagi tubuh dalam mengkondisikan ketidakseimbangan yang terjadi. (Luk)