Nadine menyebut bahwa ia menjadi korban perdagangan keluarga cukup lama. Saat orangtuanya memutuskan untuk pindah ke kota lain, Nadine menemukan harapan jika ia bisa menemukan harapan baru.
Sayangnya, bayang-bayang itu masih melekat di kepalanya. Ia terkadang merasa khawatir jika suatu hari akan bertemu salahs atu laki-laki yang pernah menggagahi tubuhnya.
“Saya merasa rendah diri. Saat bertemu seseorang yang serius untuk menjalani hubungan serius, saya memilih mundur. Saya takut ia akan mengetahui masa lalu saya,” jelas Nadine.
Namun, Nadine tidak ingin berlarut dengan ketakutan itu.
“Kini, saya telah bahagia dengan keluarga saya. Pasangan saya pun mengetahui apa yang saya alami. Ia menyadarkan saya bahwa yang saya alami bukan kesalahan saya. Akhirnya, saya harus berhenti menyalahkan diri sendiri atas tragedi yang saya alami tersebut,” tegas Nadine.
Nadine bukan satu-satunya korban perdagangan seks di tanah air. Di luar sana, masih ada korban lainnya. Keluarga, masyarakat, dan pemerintah perlu memberikan agar tidak ada lagi yang terseret menjadi korban seperti yang dialami oleh Nadine.